Mohon tunggu...
Yupiter Sulifan
Yupiter Sulifan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

10 Fakta Menarik di Makam Gus Dur

24 Maret 2022   10:48 Diperbarui: 24 Maret 2022   10:56 3128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Gus Dur ketika baru dibuka setelah pandemi menurun beberapa waktu yang lalu (sumber foto : celebrities.id)

Kompasianer yang pernah melakukan perjalanan wisata religi ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di kompleks Pesantren Tebuireng pasti sudah tidak kaget dengan fenomena yang ada. Fenomena apakah? Kompleks makam Gus Dur yang tidak pernah sepi peziarah dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dari beberapa negara.

Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di kompleks makam, yaitu KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dulu jumlah peziarah sudah banyak, tapi tidak sebanyak sekarang semenjak ada makam Gus Dur. Apalagi menjelang bulan Ramadhan, jumlah peziarah makin banyak. 

Saat memasuki area makam Gus Dur, peziarah akan disambut oleh lorong panjang, di kanan kirinya terdapat puluhan penjual suvenir. Dulunya lorong itu adalah kamar para santri namun kini telah berubah menjadi lorong yang dilewati para peziarah untuk menuju makam Gus Dur.

Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, pengurus pondok, keluarga hingga Dzuriah. Makam Gus Dur sendiri terletak di pojok utara.

Dari berbagai sumber, saya sajikan 10 fakta unik makam Gus Dur untuk Kompasianer:

1. Gus Dur dimakamkan di lokasi yang sama dengan kakeknya, KH M Hasyim Asy'ari dan ayahnya, KH Wahid Hasyim di kompleks Pesantren Tebuireng. Gus Dur meninggal pada 31 Desember 2009.

2. Kompleks Makam Gus Dur (KMGD) merupakan destinasi wisata religi nasional bahkan internasional. Kawasan wisata religi ini ditetapkan menjadi yang terbaik pada East Java Tourism Award (AWJ) 2017 untuk kategori Daya Tarik Wisata Budaya.

3. Wisata religi ini dikunjungi setiap hari oleh 2.000-3.000 peziarah. Pada hari libur pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.

4. Di makam Gus Dur ada jadwal kunjungannya, pintu masuk ditutup sesaat sebelum mahgrib. Usai salat Isya, pintu menuju makam dibuka kembali, sehingga peziarah bisa masuk ke makam. Menuju makam, peziarah juga bisa leluasa duduk untuk berdoa. Menjelang subuh pintu makam akan ditutup kembali dan baru dibuka setelah para siswa berangkat sekolah. Maka sesi pertama dibuka mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan sesi kedua pukul 20.00 hingga pukul 03.00 WIB.

5. Di makam Gus Dur terdapat sebuah prasasti dalam bahasa Cina dan Indonesia yang berbunyi "Disini terbaring pejuang kemanusiaan (disini bersemayam seorang humanis)". Tulisan ini dalam empat bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa China.

Makam Gus Dur ketika baru dibuka setelah pandemi menurun beberapa waktu yang lalu (sumber foto : celebrities.id)
Makam Gus Dur ketika baru dibuka setelah pandemi menurun beberapa waktu yang lalu (sumber foto : celebrities.id)

6. Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) mengelola dana ratusan juta yang diperoleh dari pengunjung makam Gus Dur. Setiap bulan donasi yang terkumpul dari kotak amal mencapai ratusan juta rupiah. Dana ini disalurkan untuk kegiatan sosial, diantaranya donasi untuk korban bencana alam.

7. Beberapa peziarah menyempatkan diri untuk mengambil tanah dan bunga digundukan makam Gus Dur sebelum dipagari. Mereka percaya bahwa bunga dan tanah mengandung berkah dan keberuntungan. Mereka mengambil bunga dan tanah untuk dibawa pulang. Mereka percaya, tanah dan bunga ini memiliki berkah.

8. Makam Gus Dur dikunjungi politisi, masyarakat biasa, lintas agama, lintas organisasi dan menjadi wisata religi teramai di Kabupaten Jombang.

9. Dekat makam Gus Dur ada sebuah sumur tua, ini merupakan salah satu dari sembilan sumur tua yang ada di PP Tebuireng.

10. Area parkir kendaraan peziarah sangat luas, sehingga bisa menampung puluhan bus dan mobil peziarah. Untuk itu disarankan bagi peziarah yang datang untuk membawa payung karena jarak menuju ke makam Gus Dur lumayan jauh.

Dari area parkir kendaraan peziarah akan disambut dengan Monumen Asmaul Husna sebelum sampai di makam Gus Dur (foto dokumen pribadi)
Dari area parkir kendaraan peziarah akan disambut dengan Monumen Asmaul Husna sebelum sampai di makam Gus Dur (foto dokumen pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun