Perubahan berawal dari gagasan, tetapi tanpa eksekusi – actions maka perubahan tidak akan pernah terjadi.Â
Tindakanlah yang pada akhirnya menjadi ujung tombak terjadinya perubahan. Dengan demikian, action menjadi titik dan area kritis yang harus dicermati secara tepat dan terukur untuk memastikan perubahan sesuai dengan yang diharapkan.
IV. Membangun Creative People
Memimpin perubahan berarti membangun dan mengembangkan karyawan menjadi orang-orang yang creative dalam bekerja dan tidak lagi dalam bentuk rutinitas yang biasa-biasa saja, namun sebagai respons atas dinamika perubahan yang dihadapi.
Mempersiapkan dan mengembangkan karyawan menjadi creative people harus dilakukan dengan benar dan tepat, terencana dan terukur agar perubahan diinginkan dapat terwujud. Oleh karena itu, selain membutuhkan waktu dan biaya yang memadai, tetapi komitmen dari pemimpin menjadi kondisi yang harus dipenuhi, disamping memilih metode dan teknik perubahan yang sesuai kebutuhan organisasi.
Paling tidak ada 5 teknik yang efektif untuk membangun Cretive People dalam organisasi, yaitu:
- Brainstorming. Â Mengumpulkan orang dalam kelompok interaktif melalui jaringan digital. Dalam sistem ini, peserta dapat mengajukan ide secara online, membaca ide yang telah diajukan oleh orang lain, dan mengembangkan atau menambahkan ide-ide tersebut.
- Lateral thinking. Sekumpulan teknik sistematis untuk mengubah konsep berpikir yang biasa dan menghasilkan konsep-konsep baru.
- Enable immersion. Mendorong seseorang atau tim untuk mendalami satu area atau topik secara mendalam untuk memicu kreativitas pribadi.
- Allow pauses. Memberikan waktu jeda atau istirahat dari pekerjaan atau masalah yang dikerjakan sedang dapat memicu kreativitas.
- Creative intuition. Mengembangkan dan memelihara intuisi kreatif. Ini mengacu pada upaya untuk memperkuat kemampuan untuk mendapatkan wawasan atau ide kreatif secara spontan dan tanpa analisis yang terlalu rasional
Karyawan yang creative dalam bekerja akan menjadi wilayah lahir dan munculnya beragam inovasi sebagai respon terhadap dinamika perubahan yang terus menerus mempengaruhi dan mengganggu organisasi. Inovasi akan menjadi tuntutan kebutuhan ketika perubahan tidak bisa dihindari.
Menjadi tugas dan tanggungjawab leader untuk membantu dan memfasilitasi serta menolong karyawannya menjadi orang-orang yang kreatif  secara kontinyu dan tanpa batas.
Harus diakui bahwa tugas leader tidaklah mudah tetapi tidak ada pilihan lain kalau mau organisasi tetap hidup dan terus berkembang.
Beberapa pemimpin tidak memahami mengapa perubahan sulit bagi banyak orang. Untuk memulai sesuatu yang baru, hal lama harus diakhiri, dan ini sering kali sulit karena kita cenderung terjebak pada apa yang mungkin hilang. Perubahan perilaku sangat bergantung pada perubahan emosi seseorang terhadap situasi. Orang harus melepaskan yang lama secara psikologis dan emosional sebelum bisa menerima yang baru.
Membantu orang berubah berarti memahami dan mengatasi emosi yang terkait dengan akhir dan kehilangan, bukan menyangkal atau mengabaikannya.
Di dalam setiap organisasi, perubahan sering kali menyebabkan hilangnya kekuasaan, prestise, atau rutinitas yang stabil, yang bisa memicu penolakan.