"Mindset is everything. To be successful you don't need a beautiful face and a heroic body, What you need is a skillfull mind and the ability to perform"
The way of thinking atau mindset, jangan pernah abaikan apalagi Anda tidak menyadarinya. Sangat mungkin sumber persoalan yang dihadapi bahkan kegagalan Anda bersumber dari mindset Anda yang tidak dikelola secara efektif.
Ini sangat benar, sebab perilaku Anda, cara Anda bekerja, cara merespon sebuah situasi dan problem, sebagian besar dari pola pikir yang Anda miliki.Â
Jadi berhati-hatilah dengan mindset Anda, karena di dalamnya tercermin nilai dan value system Anda yang terbangun dalam waktu lama.
Tentu saja yang sangat berbahaya, apabila Anda tidak berada pada pola growth mindset, sebab situasi dan lingkungan yang dihadapi berada dalam perubahan yang sangat dinamis dan tinggi, Â bahkan turbulensi yang terus menerus!
Memulai tahun baru 2024, menjadi penting bagi setiap orang untuk merefleksikan perjalanan kerja, karier selama setahun yang lewat dengan peristiwa yang dialami antara lain tentang kegagalan, kosistensi, kreatifitas  dan berusaha mengubahnya dengan pola sepekan demi sepekan.
Sesungguhnya, membangun dan merevitalisasi mindset tidak terlalu sulit, bahkan tersedia beragam cara/taktik yang bisa dicoba dari waktu ke waktu, hingga menemukan pola yang sesuai dengan situasi dan lingkungan kerja yang dihadapi.
Berikut ini, hendak berbagi pengalaman untuk merevitalisasi mindset dalam perspektif growth mindset yang sangat membantu menjaga kinerja yang prima dan berkesinambungan.
Satu: Kreativitas Dalam Rapat Vs Jalan Kaki
Hasil survey menunjukkan bahwa kreatifitas berpikir akan meningkat sebesar 60% ketimbang Anda berada dalam sebuah meeting. Semua orang paham bahwa mengikuti sebuah meeting menyebabkan ide atau gagasan sangat minim munculnya, bahkan setiap orang cenderung berada dalam posisi stagnan untuk berpikir.
Dua: Bagi Setiap Orang Konsistensi Beberda
Konsistensi bisa muncul dalam beragam cara dan oleh karenanya konsistensi tidak sama bagi setiap orang.Â
Ada konsistensi berbentuk deret hitung, atau deret ukur, bahkan bentuk gelombang yang kadang muncul kadang tenggelam. Jadi, jangan pernah membandingkan diri Anda dengan orang lain tentang konsistensi dalam pekerjaan.
Yang perlu Anda lakukan adalah cermati dan pahami jam berapa Anda bekerja paling baik dan kapan Anda merasakan energi paling banyak. Berdasarkan hal itu, kelola mindset Anda secara ketat untuk mencapai kinerja terbaik dalam setiap minggu.
Tiga: Disiplin Mengalahkan MotivasiÂ
Sudah banyak hasil kajian yang mengatakan bahwa kedisiplinan mampu mengalahkan motivasi dalam mencapai kinerja terbaik Anda dalam bekerja.Â
Sebab, dalam praktiknya, motivasi tidak pernah konsisten, tetapi berperilaku disipling dilakukan secara konsisten. Disiplin dan tindakan kecil bila digabungkan  seiring berijalannya waktu akan membawa perubahan yang signifikan.
Motivasi perlu dan penting pada satu sisi, tetapi disipling akan membawa perubahan yang nyata dan serius.
Empat: Hukum ParetoÂ
Pareto's law sudah teruji terbukti dan bisa diaplikasikan dalam banyak situasi kehidupan yang bervariasi.
Sadari dan pahamilah dengan sungguh-sungguh bahwa 80% hasil yang Anda capai itu berasal dari 20% pekerjaan Anda. Bila ini benar, maka yang Anda lakukan adalah memilih prioritas, dan lakukan pendelegasian semampu yang Anda lakukan.
Banyak orang salah mengira, waktu terbanyak mereka justru memberikan hasil yang signifikan ketimbang waktu yang sedikit yang memberikan hasil yang besar.
Lima: Rasakan setiap Emosi
Sadari sungguh-sungguh bahwa setiap saat Anda akan "dipermainkan" oleh emosi dan mood, yang kalau tidak bisa dikendalikan, sangat mungkin Anda akan salah bertindak dan keliru membuat keputusan.
Persolannya adalah bahwa Anda tidak akan selalu 100% baik-baik saja, karena banyak faktor mempengaruhi mood dan emosi Anda. Namun demikian, syukuri pula bahwa hari-hari buruk membuatmu menghargai hari-hari baik.
Sebab hidup itu seperti koin  dengan sisi yang tak terpisahkan, ada baik dan ada buruk. Tidak ada satu orangpun mampu menghindarinya. Perbedaan setiap orang adalah mindset!
Enam: Fokus pada Arah bukan  Kecepatan
Pesan kuncinya adalah "jangan kuatir soal kecepatan, arah lebih penting". Bisa saja kecepatan Anda sangat tinggi tetapi bila araahnya tidak benar maka sama aja Anda mundur.
 Bila Anda lebih suka bergerak perlahan ke arah yang benar daripada bergerak cepat ke arah yang salah, ini jauh lebih baik dan bagus dalam segala hal.Â
Tujuh: Bagaimana Memandang Kegagalan
Kegagalan bisa terasa mengerikan pada saat itu, tetapi jangan pernah takut sebab kegagalan itu tidak permanen dan situasi akan segera berubah. Yang harus disadari dan dilakukan adalah "belajar menerima kegagalan yang terjadi. Sebaliknya, pahami pula bahwa keberhasilan tidak permanent, karena situasi akan terus berubah.
Delapan: Persepsi Sukses
Harus diakui bahwa setiap orang berbeda memahami kesuksesan itu, terutama bagi mereka yang tidak mengalami kesuksesan itu sendiri. Pesannya adalah "ketahuilah bahwa kesuksesan tidak semenarik yang dibayangkan orang". Dibalik kesuksesan itu seringkali merupakan pekerjaan yang membosankan, sepi, dan monoton.
Sembilan: Kegagalan Tidak Seburuk yang Anda KiraÂ
Ini hanya berlaku bagi mereka yang pernah gagal bahkan hancur-hancuran di dalam karier dan pekerjaan.
Hasil survey menjelakan bahwa "rasa sakit karena kegagalan itu akan selalu terasa buruk di masa sekarang". Tetapi setelah setahun kedepan dn seterusnya, mereka yang mengalami kegagalan akan bersyukur atas lesson learn yang didapatkannya.
Yupiter Gulo, 5 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H