Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tanpa Politik, Karier Anda Mentok

30 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 31 Desember 2023   09:02 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trade-off kepentingan karyawan|sumber: stock.adobe.com

Pekerja keras, rajin, disiplin, pintar, memiliki kompetensi, kinerja bagus dan jujur dalam bekerja tetapi karier tidak berkembang, posisi/jabatan tidak naik dan ingin keluar mencari tempat kerja lain.

Kalau dia merasa tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja, lalu pertanyaannya adalah “Apa yang salah dengan si karyawan ini?”. Apakah dia harus tetap bertahan dengan situasi yang sama atau resign dan mencari perusahaan lain?

Sesungguhnya, situasi ini dihadapi oleh banyak karyawan, baik di dalam perusahaan maupun organisasi non bisnis. Sebagain besar pasrah saja, dan menerima keadaan serta “nasib” apa adanya, dan sebagian lagi keluar mencari perusahaan lain dengan harapan keadaan lebih baik dan menjanjikan.

Jalur Karier

Siapapun karyawan pasti menginginkan career dalam perusahaan terus maju dan berkembang hingga posisi puncak, sebab bukan saja sebagai pengakuan tentang pencapaian kinerja terbaik, tetapi juga karena tuntutan aktualisasi diri sedemikian sehingga potensi yang dimiliki terus berkembang, yang pada akhirnya akan memiliki standar kehidupan yang lebih baik untuk diri dan keluarganya.

Perusahaan dan/atau organisasi yang dikelola dengan betul dan baik, harus membuat career path bagi setiap karyawan, sebagai sarana mendorong potensi karyawan terus berkembang yang pada akhirnya akan berkontribusi bagi percapaian tujuan perusahaan secara berkesinambungan.

Pada dasarnya career adalah posisi pekerjaan yang dimiliki seseorang selama bertahun-tahun. Sedangkan career managemenmerupakan proses untuk memungkinkan karyawan memahami dan mengembangkan keterampilan dan minat karier mereka dengan lebih baik, serta menggunakan keterampilan dan minat tersebut secara lebih efektif.

Sedangnya career development merupakan serangkaian aktivitas seumur hidup yang berkontribusi pada eksplorasi, pembentukan, kesuksesan, dan kepuasan karier seseorang. Sedangkan career planning adalah proses yang disengaja melalui mana seseorang menjadi sadar akan keterampilan pribadi, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik lainnya dan menetapkan rencana tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Seharusnya, ketika seseorang mulai bekerja di sebuah perusahaan, faham betul jalur karir (career path) yang tersedia bagi dia, dan biasanya menjadi pertimbangan seorang employee candidate memutuskan menerima atau menolak sebuah tawaran pekerjaan.

Kembali pada pertanyaan awal tulisan ini, apakah jalur karier akan berjalan mulus bagi seorang karyawan? Ternyata, tidak semudah melihat career map yang ada karena ada faktor kunci lain yang menentukan hingga karier itu bisa sampai ke puncak atau mentok saja?

Dalam buku teksnya berjudul Organizational Behavior, Proffesor Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge (Chapter#11, 18_ed, 2023) menyajikan hasil survey yang sangat menarik tentang tentang "Bagaimana cara karyawan mencapai kemajuan karier dalam perusahaan?", atas pertanyaan ini, jawaban karyawan terbagi dalam 4 ketegori berikut :

  • Creativity – 4%
  • Initiative – 18%
  • Hard work – 27%
  • Politics – 51%

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun