5 Musuh Utama Menulis ala DISWAY

Seberapa sering Anda menghadapi situasi sulit ketika menulis, sedemikian sulit sehingga tulisan tidak selesai. Atau kalau selesai tetapi tidak yakin isinya dan batal dipublish, dan menulis ulang lagi? 

Atau Anda ingin menulis tetapi tidak bisa memulainya, hingga berhari-hari, dan akhirnya pusing sendiri. Iya, ingin sekali menulis sampai tuntas, tetapi tidak jadi, itu akan membuat kepala pusing dan hati tidak nyaman dan bahagia.

Sesungguhnya, situasi ini dialami oleh semua penulis, baik yang sudah senior dan pakar sekalipun maupun yang baru memulai kebiasaan menulis (artikel). 

Karena menulis itu menjadi klimaks dari proses berpikir seseorang dengan sebuah obyek (masalah/issues) yang sedang diminati, dan diungkapkan secara tertulis untuk dibaca oleh publik.

Karena ini proses berpikir maka pasti sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal aspek psikologis penulis mapun aspek ekternal yang sedang dihadapi.

Bagi penulis yang sudah terlatih, akan mampu mengendalikan dan mengantisipasi aspek-aspek itu secara bijaksana sehingga bisa terus memproduksi karya-karya tulis yang baik dan konsisten.

Seorang Dahlan Iskan, yang dikenal dengan Disway.id, dengan tulisannya yang sangat renyah, simple, singkat, tetapi fokus dan menohok isi serta sarat inspirasi, juga mengalami hal-hal demikian. Dalam sebuah presentasinya di depan 100 perwira TNI belajaar menulis, membagi pengalaman menulisnya, Disway menjelaskan musuh utama dalam menulis bagi seseorang ada 5 macam, minimal.

Dahlan Iskan (bangsaonline.com)

Ke lima musuh utama itu adalah : 

• Terlalu banyak yang ingin ditulis, 
• Ingin menulis selengkap-lengkapnya, 
• Dikira ''penting'' itu pasti menarik, 
• Dikira ''menarik'' itu penting, 
• Pidato pejabat yang panjang 

Musuh pertama: Terlalu banyak yang ingin ditulis. Semua hal mau dimasukkan dalam tulisan. Akhirnya tidak mulai-mulai. Tulisan pun jadi tidak fokus.