Seorang anak tidak boleh melupakan hal ini dan harus menjadi basis refleksi untuk menemukan jati diri yang sesungguhnya dalam konteks membangun dan mengembangkan diri menjadi lebih baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
3. Ibu Guru
Tiga orang putri saya dan bersekolah di tempat yang sama sejak tingkat Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Hingga saat ini mereka bisa menyebutkan siapa saja nama Ibu guru mereka yang terkesan untuk setiap tingkatan. Bahkan bisa menceritakan kejadian yang dialami dengan sang ibu guru.
Melalui proses pembelajaran selama bertahun-tahun, seorang anak dipengaruhi bahkan dibentuk oleh lembaga pendidikan formal sejak masuk sekolah hingga menyelesaikan studinya pada tingkatan tertinggi yaitu perguruan tinggi.
Betul sekali, secara sistematis anak-anak diubah menjadi sebuah output yang memiliki sejumlah kadar ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lainnya. Pada umumnya hasilnya semua baik, walaupun ada kasus yang tidak terlalu bagus. Secara rata-rata, peran sang ibu guru dalam diri anak sangat besar.
Ketika saya kuliah, saya masih ingat dengan sangat jelas wajah dosen wanita saya yang mencoret-coret darat makalah saya dan suruh merevisi secara total. Itu kejadian 39 tahun silam, tetapi ingatan itu sangat jelas dan bisa saya ceritakan secara lengkap. Walaupun dikemudian hari dengan sang dosen wanita saya itu kami menjadi sejawat karena saya memilih menjadi seorang guru alias dosen.
Pun, saya mempunyai seorang dosen wanita lain, sekarang sudah alm, yang sangat memengaruhi cara berpikir kami para mahasiswa nya, baik yang mengambil kelas kuliahnya maupun mahasiswa lainnya.Â
Dia sangat kuat memberikan pengaruh dalam pola berpikir dan pola berperilaku, karena memang dirinya sendiri sebagai contoh konkret yang bisa disaksikan oleh para mahasiswaanya.
Seorang anak harus menggunakan pengalaman dengan ibu guru untuk mereview dan berefleksi untuk mengenali jati diri yang sesungguhnya, dan dari sana bisa mengembangkan diri kearah yang sesuai dengan passion Anda.
4. Ibu Kost
Tentu saja kasus ini hanya berlaku bagi yang pernah tinggal ditempat kost selama berstudi ataupun tinggal di kota lain. Dipastikan, pada umumnya di sana ada seorang ibu, sebutkan saja ibu kost yang sering berinteraksi dengan seorang anak.