4. Allow Pauses. Beberapa ide terbaik sering muncul ketika orang mengambil cuti dari mengerjakan suatu masalah dan mengubah apa yang mereka lakukan. Membiarkan jeda akan menjadi pendorong untuk mengaktifkan berbagai bagian otak sebagai sumber kreativitas seseorang.
5. Nurture Creative Intuition. Kilasan kreatif dari wawasan yang ingin dibangkitkan pemimpin sebenarnya adalah kreativitas tahap kedua. Dimana tahap pertama adalah pengumpulan data, sebab dalam pikiran sendiri butuh dan akan mengumpulkan data terus-menerus, terutama ketika mempelajari materi latar belakang tentang suatu masalah yang harus dipecahkan.
Kelima bentuk implementasi promosi kreativitas di atas menjadi kunci penting yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menciptakan lingkungan maupun ekosistem bagi setiap orang menuju pada budaya kreatif dalam organisasi.Â
Pada saat tercapai menjadi budaya organisasi maka akan ada gerakan yang tidak terbendung dan menjadi virus kreatif dalam organisasi. Setiap orang akan terberdayakan menjadi insan kreatif.
Simpul Problem: Menolak BerubahÂ
Mendorong orang untuk berubah tidaklah mudah, bahkan banyak orang pusing tujuh keliling ketika mengalami perubahan, walaupun perubahan itu sesungguhnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar hidup bisa dipertahankan dan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Realitasnya perubahan ditolak oleh banyak orang, kalaupun pada akhirnya mau berubah, tetapi masa kritis akan muncul. Para pemimpin harus siap menghadapi perlawanan dan harus menemukan cara yang memungkinkan untuk para pengikut melihat nilai perubahan yang diperlukan agar organisasi berhasil.
Oleh karena perubahan tidaklah mudah maka membutuhkan pemimpin yang baik untuk dapat memfasilitasi perubahan yang diperlukan untuk membantu organisasi beradaptasi dengan ancaman eksternal dan peluang baru.
Hasil-hasil penelitian menemukan bahwa ada 7 karakteristik utama seorang pemimpin yang mampu menuntas pengelolan perubahan yang dihadapi:
- Mereka mendefinisikan diri mereka sebagai pemimpin perubahan dan bukan sebagai orang yang ingin mempertahankan status quo.
- Mereka menunjukkan keberanian.
- Mereka percaya pada kemampuan karyawan untuk memikul tanggung jawab.
- Mereka dapat mengasimilasi dan mengartikulasikan nilai-nilai yang mendorong kemampuan beradaptasi.
- Mereka mengenali dan belajar dari kesalahan mereka sendiri.
- Mereka mampu mengelola kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas.
- Mereka memiliki visi dan dapat menggambarkan visi mereka untuk masa depan dengan jelas.