Kata kreativitas menjadi pengikat seluruh implementasi fungsi kepemimpinan untuk menghadapi perubahan yang super dinamis menuju tujuan akhir, yaitu kesuksesan perusahaan atau organisasi.Â
Kreatif berarti mampu mengelola sumber daya yang terbatas oleh setiap orang yang ada dalam organisasi. Karyawan yang kreatif selalu melihat kesempatan dalam situasi yang paling buruk sekalipun.Â
Inilah sesungguhnya yang harus dikerjakan oleh pemimpin, yaitu mendorong agar setiap orang memiliki jiwa dan keterampilan kreatif tanpa batas sedemikian rupa sehingga perubahan apapun yang dihadapi, karyawan akan mempunyai daya adaptif yang tinggi secara mandiri tanpa harus menunggu instruksi atau diperintah.
Paling tidak ada 5 cara yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menjadi penggerak kreativitas di dalam organisasi, yaitu :
Facilitate Brainstorming
Promote Lateral
Enable Immersion
Allow Pauses
Nurture Creative Intuition
1. Facilitate Brainstorming. Ini cara klasik yang banyak digunakan agar setiap orang memiliki budaya kreatif.Â
Ada tiga kunci brainstorming yang efektif, (i) Tidak ada kritik, anggota kelompok tidak boleh mengkritik atau mengevaluasi ide dengan cara apa pun selama pembuatan ide secara spontan sebab semua ide dianggap berharga, (ii). Freewheeling, orang harus mengungkapkan ide apa pun yang muncul di benaknya, tidak peduli seberapa aneh bahkan crazy ideas sekaligus harus dicurahkan., dan (iii). Kuantitas yang diinginkan, tujuannya adalah untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin, karena semakin banyak ide semakin baik.
2. Promote Lateral. Cara kedua ini lawan dari berpikir linier, ketika orang mengambil masalah atau ide dan kemudian membangun secara berurutan dari titik itu ke titik lain. Pendekatan yang lebih kreatif adalah dengan menggunakan pemikiran lateral, berpikir terputus-putus dan bukan garis lurus
3. Enable Immersion. Berpikir lateral mungkin dianggap berpikir di luar kotak. Immersion berarti masuk jauh ke dalam satu area atau topik untuk memicu kreativitas pribadi, yang disebut berpikir ''di dalam kotak".Â
Salah satu pendekatan untuk immersion adalah fokus pada aspek internal dari suatu situasi atau masalah. Misalnya, orang dapat mengambil produk, situasi, atau proses dan memecahnya menjadi bagian-bagian komponen