Sebuah tanya, koq bisa beliau tetap eksis dan bertahan di tengah kompetisi politik yang semakin sengit di bumi nusantara ini?
Saya memahami sebuah rahasia seorang Sabam Sirait. Dan rahasia itu bisa ditemukan dalam buku tentang beliau berjudul "Politik Itu Suci", Pemikiran dan Praktik Politik Sabam Sirait (April 2013).
Artinya seorang Sabam Sirait bisa melewati dan eksis lintas generasi di percaturan politik Indonesia sebab beliau mempertahankan kesucian dalam berpolitik. Sesuatu sikap dan tindakan yang langka, tidak mudah, dalam dunia yang penuh dengan politik yang tidak suci.
Politik itu suci, bagi Sabam Sirait karena kesucian itu harus lahir dan terpraktik dalam diri si politikus yang menjadi pelaku dalam dinamika politik.
Menarik memang, karena sesungguhnya mempertahankan politik itu suci berarti meyakini sistem nilai yang suci, benar, adil, dan dibutuhkan oleh siapa saja sebagai perekat dan pengikat siapa saja.
Politik itu suci, tidak membatasi hanya pada satu partai saja tetapi juga lintas partai karena politik suci menjadi benchmarking, standar bahkan code of conduct bagi insan politikus di mana saja.
Dia akan hadir dan diterima bahkan dirindukan oleh siapa saja yang mau berpolitik secara awet, langgeng, jangka panjang dan mendamaiakan semua orang dalam dinamika politik apa saja.
Pak Sabam Sirait, telah menjadi tokoh politik sepanjang hidupnya dengan mempraktikan kesucian politik itu sendiri. Dan dia hendak menegaskan dan mengatakan, bahwa hanya dengan kesucian itulah Anda akan tetap bertahan hingga akhir hidup Anda.
Menjadi pelaku politik itu suci dipastikan akan jauh dari huru hara KKN dan gila jabatan apalagi gila harta dunia yang fana adanya.