Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pemimpin yang Efektif Harus Terbebas dari Virus 3-NA

14 Agustus 2021   15:39 Diperbarui: 16 Agustus 2021   21:01 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin yang efektif dalam sebuah perusahaan. Sumber: UNSPLASH/LEO via Kompas.com

Tidak ada seorang pemimpin yang mau gagal dan dianggap tidak becus dalam memimpin. Dipastikan semua pemimpin mau berhasil, bahkan ketika tidak suskes pun masih tetap berharap diakui sebagai seorang pemimpin yang berhasil. 

Jarang sekali seorang pemimpin mengaggap dirinya gagal memimpin. Kalaupun tetap gagal, dia memiliki 1001 alasan mengapa terjadi demikian, dan tetap mengklaim dia tidak gagal.

Dalam sebuah perusahaan menjadi Presiden Dikretur, Direktur, CEO, COO, CFO, GM, Manajer bahkan Supervisor merupakan jabatan manajerial yang semua karyawan menginginkan berada disana, baik karena dia sangat ingin maupun karena dipilih oleh perusahaan. 

Semuanya itu memiliki tugas kepemimpinan dan menjalankan roda organisasi untuk menjadi perusahaan yang sukses secara terus menerus.

Semakin tinggi posisi manajerialnya, tentu semakin besar tugas dan tanggungjawab yang harus diemban, dan karenanya kemampuan, skill, serta pengetahuan yang dibutuhkan  juga semakin besar dan tinggi. Banyak yang sukses tetapi banyak yang gagal, tetapi lebih banyak yang kinerjanya rata-rata saja, antara berhasil dan "nyaris" gagal.

Pemimpin yang sukses karena memiliki sikap yang benar dalam menjalankan kepemimpinan, antara lain belajar dari kesalahan dan kegagalan, memperbaiki dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, melakukan adaptasi tiada henti dengan dinamika perubahan yang terus menerus terjadi dan mempengaruhi perusahaan yang dikendalikannya. 

Sebaliknya, pemimpin yang gagal adalah mereka yang cepat merasa puas dengan jabatan sebagai pemimpin dan tidak mau belajar memperbaharui diri dan kemampuannya dengan tuntutan perubahan yang semakin berat.

Ilustrasi Effective Leader | sumber : etea.edu.au
Ilustrasi Effective Leader | sumber : etea.edu.au

Bebas dari Virus 3-NA

Sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk menilai apakah seorang pemimpin berhasil atau gagal karena hasil pekerjaan seorang pimpinan itu menjadi kinerja keseluruhan sebuah perusahaan. 

Katakan saja, tingkat profit yang menjadi target 10% bisa dicapai, maka sesungguhnya dia berhasil memimpin. Apalagi kalau capaiannya melebih 10%, misalnya 25%, dia akan dianggap sangat berhasil.

Dalam kenyataan tentu tidak mudah mewujudkan angka profitabilitas 10%, karena harus mempu mengendalikan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam sebuah dinamika irama kegiatan operasional dari hari ke hari selama satu tahun. 

Semakin besar ukuran perusahaan akan semakin kompleks dan sulit tugas pemimpin mengendalikannya. Hal yang berbeda kalau ukuran perusahaan kecil, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.

Mencermati aktifitas seorang pemimpin, ada virus yang menyerang pemimpin, yang dikenal dengan Virus 3-NA yang harus dihindari oleh seorang pemimpin, dalam semua level maupun dalam beragam bidang tanggungjawab. 

Virus 3-NA yang dimaksud adalah NATO, NADO, dan NACO. Kata NA sendiri itu singkatan dari NOT ACTION. Jadi NATO akronim dari Not Action Talk Only, NADO akronim dari Not Action Dream Only, dan NADO merupakan singkatan dari Not Action Concept Only.

Semuanya mengacu pada perilaku seorang pemmpin yang minim atau bahkan miskin action, tindakan atau eksekusi. Semuanya masih berada di dalam pikirannya, masih terus berada dalam narasi dan orasi di mimbar dan sibuk dengan rumusan dan formulasi yang indah-indah.

Namun tidak pernah mendarat ke dataran eksekusi. Dan akhirnya tidak pernah mencapai tujuan dan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya juga tidak berhasil.

1. NATO - Not Action Talk Only

Pemimpin jenis NATO selalu tampil dengan banyak bicara bahkan over-talk tetapi tidak ada ekseskusi nyata, walaupun demikian terus saja berkata-kata bagaikan air yang terus mengalir tiada henti. Bagi pemimpin nato, terus saja berkata-kata di depan pengikutnya adalah indikator bahwa dia telah melakukan tugas dengan benar.

Pemimpin  golongan nato ini akan mempelihatkan sikap yang cenderung cerewet dalam memimpin tanpa peduli apakah orang lain nyaman atau mengganggu, karena dia akan sangat produktif menghasilkan kata-kata.

2. NADO - Not Action Dream Only.

Ada juga jenis pemimpin yang gayanya hanya bermimpi dan membayangkan masa depan saja. Dia akan sibuk menceritakan harapan kedepan  yang lebih indah, lebih baik, menawan, membahagiakan dan semacamnya. Tetapi, tidak pernah mampu mendaratkan mimpi-mimpi itu di dalam tataran praksisnya dan akibatnya tidak akan ada perubahan.

Mimpi tetap hanya akan menjadi sebuah mimpi ketika tidak pernah  dilaksanakan dalam operasi bisnis.  Walaupun, banyak orang yang suka mendengar mimpi dan harapan yang indah di masa depan, tetapi tetap saja tidak ada gunanya kalau tidak mampu dilaksanakan.

Pemimpin berkelakuan NADO mirip sebagai seorang mortivator saja. Orang-orang yang berprofesi sebagai motivator memiliki keterampilan untuk menuntun banyak pendengar pada masa depan yang indah dan hebat, tetapi bagaimana bisa sampai kesana, itu sudah bukan urusan si motivator.  Kebiasaan NADO bagi seorang pemimpin tidak saja tujuan tidak akan tercapai tetapi akan membahayakan masa depan perusahaan.

3. NACO - Not Action Concept Only

Agak berbeda dengan dua jenis NA sebelumnya, NATO dan NADO, karena jenis ini agak lebih baik yaitu NACO. Tidak hanya bicara saja, juga tidak hanya bermimpi saja, tetapi fokus dalam membuat rumusan dan formulasi masa depan yang diinginkan. 

Sehingga kelakuan pemimpin seperti NADO ini akan terus sibuk untuk mencari fakta dan data, mengolah data, membuat analisis dan merumuskan visi yang hendak diwujudukan.

Tetapi umumnya hanya berhenti pada rumusan masa depan saja, sementara pelaksanaan masih sangat minim. Bahkan pemimpin seperti ini bisa sampai menghasilkan kerangka berpikir dan teori sekalipun.

Jenis gaya pemimpin NACO ini banyak dijumpai dikalangan akademisi yang aktifitas kesehariannya pada menata logika formal, dan memproduksi terus menerus apa yang disebut Konsep, Teori, Paradigma, Dalil bahkan beragam Falsafah. Dan tentu saja, mereka lebih banyak menghabiskan waktu dan energinya dibelakang meja dan bahkan di laboratorium, namun bagaimana kenyataan eksekusi dari teori yang dihasilkan itu menjadi soal lain.

Pemimpin Efektif : Visi dan Tindakan, 1 Koin 2 Sisi

Pemimpin yang hebat, sukses dan berhasil disebut juga sebagai pemimpin yang efektif, yang mampu memadukan visi yang tinggi dengan tindakan yang tinggi pula.

Sehingga semua pengikut dan karyawannya tidak hanya mampu mengerti dengan tepat visi tetapi mereka memiliki kemampuan untuk mengubah mimpi itu menjadi tindak strategis baik melalui kegiatan secara individual dan melalui orang lain dan tim kerja.

Jadi, kuncinya ada dua hal yaitu Visi yang tinggi dan Tindakan yang tinggi pula akan mendorong semua orang bahkan seluruh pengikut akan memiliki keterlibatan yang maksimal demi tujuan organisasi.

Dalam kenyataannya sangat mungkin yang terjadi adalah (i) Visinya tinggi tetapi eksekusinya rendah, lalu disebut The Dreamer atau NADO, dan (ii). Visinya rendah tetapi Tindakannya sangat tinggi, disebut The DOER, para karyawan kerja keras hari lepas hari tetapi tidak memiliki peta dan menjadi buta, mereka semua bekerja tidak tahu harus kemana. Kasihan !, dan (iii). 

Disebut The Uninvolved, diumana  Visi dan Tindakan sangat rendah, menunjukkan bahwa disana tidak ada pemimpin, karena sama sekali tidak ada keterlibatan,  dan dipastikan organisasi tidak akan pernah sampai ke tujuannya, syukur-syukur masih ada hidupnya.

Yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan adalah The Effective Leader, dimana pemimpinnya mampu membangun Visi yang besar dan hebat dan juga mampu melakukan Eksekusi yang ketat dan tepat sesuai harapan semua pihak.

Jangan Abaikan Leadership Vision 

Pemimpin sebagai gambar besar dari sebuah organisasi menjadi orang kunci yang menentukan masa depan yang hendak diraih. Oleh karena itu, visi seorang pempin juga menjadi visi organisasi itu sendiri yang menjadi pengikat bagi semua stake holder terutama seluruh karyawan. Visa menjadi yang ada menjadi alat mempersatukan semua sumber daya menuju pada suatu titik yang disebut visi.

Visi merupakan masa depan yang ideal dan sempurna yang menjadi pendorong kuat sikap ambisius semua yang terlibat tentang masa depan yang lebih baik  dibandingkan dengan keadaan sekarang, dengan kinerja perusahaan yang lebih tinggi disertai dengan motivasi dan kepuasan terbaik dari semua karyawan.

Dengan visi yang jelas dan tegas  seakan menjadi sebuah bintang penuntun, yang menarik bagi semua orang di sepanjang perjalanan  menuju masa depan. Menarik karena visi itu dirumuskan berdasarkan  relaitas saat ini tetapi berkaitan dengan masa depan yang secara substansiual berbeda atau mengubah seluruhnya.  Disinilah peran kunci seorang pemimpin dalam visi kepemimpinan.

Sehingga visi itu menjadi (i) penghubung keadaan sekarang dengan masa depan, (ii). Visi menjadi energi dan fokus semua orang, (iii). Visi memberikan makna dalam bekerja, (iv). Visi menetapkan standar keunggulan dan integritas

Ketika visi terus terumuskan dengan benar dan tepat, maka langkah tindakan menjadi arena pertarungan yang sangat kritis bagi seorang pemimpin. 

Artinya, proses implemntasi visi dalam tindakan menjadi dinamika kepemimpinan strategis yang harus dilakukan, dikawal, direview, diperbaiki dan dikembangkan terus menerus untuk memastikan bahwa semua berjalan dlam track yang benar, baik dari kuantitas dan terutama kuantitas tanpa jedah.

Proses Visi dan Tindakan inilah yang menjadi kunci seorang pemimpin efektif atau gagal. Tidak mudah tetapi juga sesungguhnya sederhana saja, yaitu pastikan bahwa Anda sebagai seorang Leader terbebas dari Virus 3-NA!

Yupiter Gulo, 14 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun