Rekrut Karyawan Berbasis Tim Kerja
Brigette Hyacinth, leadership expert, global keynote speaker and best selling author, dalam laman profesional Linkedin menulis bahwa jika Anda meng-interview 30 orang kandidat dan satupun tidak ada yang direkrut karena tidak memenuhi kriteria bakat yang dibutuhkan, maka sebaiknya Anda mempertimbangkan mereka masuk dalam tim kerja. Sebab ada begitu banyak kandidat yang sesungguhnya membutuhkan pekerjaan dan tidak selalu harus berbasis kriteria individual.
Pengamatan Brigette sungguh menarik karena membuka sebuah perspektif baru dalam urusan merekrut kandidar karyawan dalam sebuah perusahaan, pun dalam sebuah organisasi.
Pertama, kenyataan bahwa selama ini perekrutan calon pegawai berbasis pada kriteria bakat dan kinerja secara individual. Dan ini tentu tidak mudah ketika perusahaan menetapkan kriteria yang "super ketat", yang pada akhirnya tidak ada yang mampu memenuhinya.
Ini menjadi problem ketika tidak ada yang memenuhi syarat, karena kekosongan akan tetap ada walaupun terus menerus melakukan pencarian calon karyawan yang ada akhirnya akan merugikan perusahaan.Â
Kedua, merekrut karyawan dengan kriteria bakat berbasis kerja tim menjadi alernatif baru yang bisa dipilih oleh perusahaan agar tidak ada kekosongan serius pada sejumlah posisi atau job.
Merekrut calon pegawai berbasis kinerja tim menjadi sangat relevan dalam dinamika perusahaan yang sangat terbuka saat ini.
Artinya, keberhasilan perusahaan akan sangat tergantung dari kemampuan membangun network serta membuka akses seluas mungkin. Dan ini berarti, tidak bisa mengandalkan hanya individu demi individu tetapi kerja tim maupun tim kerja.
Era digitalisasi saat ini dengan revolusi media sosial yang sangat signifikan telah memaksa semua pelaku ekonomi dan bisnis untuk membuka diri bagi akses multi sources dan memungkinkan mengalirkannya beragam sumber daya yang sangat dibutuhkan. Dan ini semua bisa dicapai ketika kriteria kinerja karyawan harus berbasis tim kerja dan bukan individual.