Ini menjadi problem kritis, karena diakui, dipuji dan dihargai itu “tidak akan muncul dari mulut karyawan, alias mengemis kepada atasanya”. Namun, sayangnya banyak manajer berpikir bahwa mereka telah memenuhi tugas mereka dengan memberikan gaji, tetapi itu tidak cukup jika Anda ingin karyawan yang terlibat dan produktif bagi kemajuan bisnis.
Kekuatan dari Pengakuan dan Penghargaan
Mengakui, memuji dan menghargai memiliki jiwa bahwa pemberdayaan positif yang melipatgandakan kinerja seseorang karyawan. Sehingga, saat seseorang merasa dipuji maka aspek penguatan positif itu akan bangkit tanpa bisa ditahan.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang pemimpin perlu memuji setidaknya tiga kali lebih banyak dari mengkritik, untuk membuat karyawan senang.
Artinya, alih-alih cepat mengkritik, cepatlah menunjukkan beberapa hal hebat yang diamati sedang dilakukan oleh karyawan. Hal ini tidak hanya akan memperkuat tindakan positif dengan karyawan yang melakukannya, tetapi juga mendorong karyawan lain untuk melakukan hal yang sama.
Aspek positif dari seorang karyawan bisa menjadi viral diantara karyawan lainnya untuk ikut melakukannya karena mereka merasa diakui, dipuji dan dihargai. Dan apresiasi yang dibarengi penghargaan insentif merupakan pendorong moral dan produktivitas yang dahsyat. Bahkan pegawai yang paling lemah sekalipun akan bekerja dengan kemampuan terbaik jika tahu dihargai.
Betul sekali, bahwa pengakuan, pujian dan penghargaan tidak selalu harus dengan biaya besar, tetapi cukup dengan sikap dan tindakan kecil-kecil tetapi efektif, antara lain :
- Secara personal berikan pujian di depan umum, dan lakukan publik tepat waktu dan spesifik.
- Ucapan terima kasih yang spesifik atas tentang bagaimana karyawan telah membantu.
- Manfaatkan forum meeting untuk sebuah pengakuan.
- Momen sarapan atau makan siang untuk berbaur secara acak.
- Berikan hadiah-hadiah yang relevan
- Gunakan kata-kata positif seperti : kerja bagus, bagus sekali, maafkan saya, apa yang bisa saya bantu?, atau apa yang Anda pikirkan?
Memang harus diakui, bahwa seorang pemimpin memiliki tugas yang unik dalam mengelola karyawan. Ini menjadi tuntutan dalam era digital dengan keterbukaan dan banjir informasi yang mempengaruhi setiap karyawan dalam bekerja. Sebagai seorang pemimpin, tidak bisa menghindari memahami dengan tepat motivasi dan karakteristik yang dimiliki setiap pegawai.
Namun begitu, aspek pengakuan, pujian dan penghargaan bisa mewakili segala kerumitan agar karyawan menjadi pemain kunci dalam mendorong pencapaian kinerja perusahaan yang terbaik dan tertinggu.
Yupiter Gulo, 30 Juli 2021