Pada umumnya urusan jodoh dan perjodohan serta menikah dan pernikahan bahkan kawin dan berumah tangga, sesungguhnya merupakan misteri dalam perjalanan hidup seseorang. Ini soal pasangan hidup yang tidak pernah diketahui sebelumnya hingga akhirnya bersepakat menikah dan kawin. Pun sebuah pasangan tidak selalu terjamin terus bersama, karena banyak yang harus berakhir dengan perceraian.
Cerai setelah 40 Tahun Menikah
Sepasang Oma dan Opa yang berusia 70-an berjalan sambil bergandengan tangan dan memakai tongkat sedang menuju ke kantor seorang pengacara. Pengacara yang masih sangat muda itu menerima mereka dengan penuh sukacita dan sikap ramah yang sangat antusias memasuki ruang pertemuan. Namun, si pengacara berubah tegang dan penuh tanda tanya ketika pasangan Suami dan Istri ini mengemukakan tujuan kedatangan mereka menghadap sang pengacara.
Mereka datang untuk bercerai setelah mereka menjalani pernikahan selama 40 tahun lamanya. Kedua nya, baik sang Istri maupun sang Suami bersepakat karena tidak sanggup lagi melewati ketegangan dan pertengkaran selama usia rumah tangga mereka. Saat ini sudah mereka tunggu lama setelah berdua meyakini bahwa anak-anak mereka sudah mandiri, sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak dengan hidup mereka masing-masing. Sehingga perceraian mereka tidak akan mengganggu kehidupan anak dan cucu mereka.
Kisah ini saya sadur dari sebuah Vidio Klip yang sudah agak lama beredar tetapi pesannya sangat powerfull dan mendasar tentang problematika dalam kehidupan pernikahan sebuah keluarga. Di akhir kisah perceraian Oma dan Opa ini mampun diungkapkan oleh sang Pengacara ketika si Lawyer ini mengajak mereka makan malam bersama setelah tanda tangan surat cerai.
Berjodoh dan Menikah itu Kesepakatan.
Pada akhirnya, sesungguhnya pernikahan itu merupakan kesepakatan antara dua orang. Sebab kalau mereka berdua tidak sepakat, maka pernikahan itu tidak pernah akan terjadi.Â
Apapun yang menjadi alasan untuk sepakat menikah itu tentu soal lainnya. Sebab, sangat mungkin, setiap orang memiliki alasan yang sangat berbeda dan tentu beragam mengapa dia harus menikah dengan pasangannya. Alasan ini bisa saja tersurat atau terang benderang, tetapi "mungkin" lebih banyak alasan yang tersirat, artinya hanya dirinya sendiri yang tahu dan pasangannya pun orang lain tidak tahu. Lagi-lagi, itu juga misteri pernikahan.
Bagaimana nanti cara menikah, apakah ada ritual agama, hukum dan adat serta asesoris lainnya, itu tentu soal lainnya yang juga menjadi kesepakatan dari kedua orang yang menikah serta keluarga, sahabat dan teman yang akan terlibat dan dilibatkan di dalam proses pernikahan itu.
Pesta atau perayaan perjodohan atau pertunangan dan pernikahan merupakan asesoris yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mengawal dan memastikan kesepakatan kedua belah pihak terjadi adanya. Selanjutnya, kehidupan pernikahan dalam wadah rumah tangga dan keluarga menjadi eposode-eposode lain yang harus dikelola.
Boleh atau Tidak boleh Bercerai?
Masalah cerai atau tidak boleh cerai merupakan salah satu isu yang mengikat sebuah pernikahan bahkan keluarga dalam rumah tangga. Artinya, begitu masalah faktor yang terlibat dalam dinamika hidup pernikahan. Banyak yang sukses mengelolanya tetapi tidak kurang banyak yang gagalk mencapai garis finish.
Bill Gate dan Jeff Bezos serta Hotma Sitompul adalah contoh yang hangat untuk sebuah akhir dari pernikahan itu. Mereka harus berpisah dan bercera karena nampaknya tidak ada lagi kesepakatan yang mampu mempertahankan mereka bersatu.
Pasangan Opa dan Oma yang harus menunggu 40 tahun bercerai, demi menjaga kelangsungsungan hidup anak dan cucu mereka tidak akan terganggu dengan perceraian mereka.Â
Sang Suami sangat mencintai istrinya, sehingga apapun yang sang suami senangi akan diberikan dan dihadiahkan untuk istrinya tercinta. Walaupun sesungguhnya, sang Istri sama sekali tidak suka apa yang diberikan oleh sang Suami, tetapi demi menjaga situasi dia tetap bertahan walaupun penuh ketegangan.
Menarik sekali, karena sang Istri sama sekali tidak pernah berusaha memahami bahwa Suaminya sungguh sangat mencintainya, kecuali si Istri merasa tidak dihargai dan dianggap rendah oleh sang Suami selama 40 tahun. Sebaliknya, sang Suami tidak pernah memahami bahwa sesungguhnya Istrinya sama sekali tidak menyukai setiap apa yang diberikan oleh sang Suami walaupun itu adalah kesenangan dari sang Suami.
Seorang Suami, seorang Istri dan Seorang Pengacara dalam vidio pendek itu memberikan pelajaran sangat berharga bahwa sesungguhnya mengelola sebuah pernikahan, sebuah keluarga, sebuah rumah tangga adalah sebuah proses memastikan bahwa apa yang dilakukan oleh masing-masing mendapat pemahaman dan respons yang sama dari pihak pasangan. Jangan pernah melakukan dan memberikan sesuatu kepada pasangan sebelum Anda yakin bahwa itu adalah kesenangannya dan bukan sekedar hanya menyenangkan si pemberi saja.
Yupiter Gulo, akhir pekan pertama Juni 05, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H