Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gagal Test tetapi Ngotot Diterima Pegawai, Apa Kata Dunia?

26 Mei 2021   05:56 Diperbarui: 26 Mei 2021   08:41 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Budaya organisasi yang kuat dibangun dari semua pegawai yang memenuhi syarat. 

Teks book Strategic Management yang ditulis oleh Wheelem and Hunger (2020) menegaskan bahwa corporate culture atau organizational culture salah satu dari tiga kunci dasar sumber kekuatan sebuah organisasi. Dan inti dari budaya organisasi itu terletak dalam diri setiap karyawan dalam relasi dengan semua orang dalam organisasi. Semua system nilai dan norma akan bertumbuh dan berkembang di antara pegawai yang ada di dalamnya.

Jadi, kalau ada pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi akan menjadi sumber persoalan yang di kemudian hari akan menjadi penghambat bahkan penghancur organisasi itu sendiri. Sehingga, kalau ada pegawai yang dipaksakan diterima walau tidak memenuhi persyaratan, akan menjadi presedn buruk diantara semua pegawai yang ada untuk jangka panjang. Daripada merusak lebih baik jangan ada pegawai seperti itu.

3. Pegawai harus sesuai dengan pekerjaan. 

Model-model dalam ilmu manajamen sumber daya manusia (Dessler, 2020) mengajarkan dengan sangat jelas bahwa rekrutmen calon pegawai untuk memenuhi kesesuaian dengan job yang ada. Tetapi kesalahan banyak calon pegawai adalah memaksakan untuk diiterima walaupun kondisi yang dimilikinya tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

Kesalahan fatal lainnya ditunjukan oleh pemahaman bahwa hanya kompetensi tinggi yang akan diterima. Ini salah besar. Karena paling tidak dua wilayah harus tercapai dalam memilih calon pegawai, yaitu persyaratan employees comtencies dan employee behaviors harus terpenuhi.

Memang setiap perusahaan kedua aspek itu, komptensi dan perilaku akan berbeda satu dengan lainnya dan itulah yang harus dicek, ditest dan disaring secara akurat oleh yang mempunyai pekerjaan agar tidak salah memilih pegawai yang berakibat fatal setelah menjadi karyawan penuh.

Jangan salah bahwa orang yang pinter, hebat dan memiliki kompetensi yang tinggi tidak selalu memiliki perilaku, moral dan integritas yang hebat juga.

Sangat mungkin seseorang calon pegawai tidak lulus tes dan seleksi lainnya, karena kondisi dan tuntutan pekerjaan yang dilamar di organisasi itu tidak sesuai dengan dirinya sendiri. Artinya, bisa jadi, di perusahaan lainnya kondisi yang dimilik maching dengan pekerjaan yang dilamar.

www.freepik.com
www.freepik.com
Jadi, seharusnya, apabila Anda seorang calon pegawai lalu gagal mengikuti test karena tidak memenuhi syarat, itu artinya kondisi Anda tidak sesuai dengan pekerjaan tersebut. 

Jangan putus asa, apalagi memakasakan agar tetap diterima, silakan mencari perusahaan atau peluang ditempat lain. Sangat mungkin ditempat lain Anda akan jauh lebih hebat, lebih berprestasi dan mendapatkan kepuasan maksimal karena mimpi hidup Anda bisa terealisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun