Test itu Instrumen Baku
Dalam perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia, testing itu merupakan salah alat baku standar yang digunakana secara jamak oleh perusahaan atau organisasi manapun di dunia ini.Â
Test dilakukan setelah melalui seleksi tahap awal, dalam bentuk dokumen aplikasi dari semua kandidat pegawai yang akan diseleksi dengan ketat. Dan pada dasarnya, sebuah organisasi memiliki standar baku tentang isi test yang diberikan kepada calon pegawai tanpa kecuali.
Dan tentu saja sangat berbahaya kalau hanya gara-gara 75 orang ini dipaksa untuk diterima kembali, maka 90% lainnya menjadi aneh bin ajaib yang akan menkreasi sebuah budaya kerja dan budaya organisasi yang dipastikan akan menjadi sumber kelemahan organisasi itu.
Jumlah pegawai KPK diluar 75 orang, yang masih sangat banyak, menjadi asset penting bagi kekuatan organisasi KPK ini dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi-fungsi utama yang dibebankan oleh negara ini kepadanya.
Gagal Tapi Ngotot: Apa Kata Dunia?
Terlepas dari pro dan kontra opini publik yang masih terus menghangat, maka kalau saya sebagai pegawai KPK yang 75 orang yang gagal TWK, saya akan mengundurkan diri atas kegagalan mengikuti ujian, dengan tiga alasan-alasan berikut :
Diterima sebagai pegawai setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan serta melewati serangkain testing dan menyisihkan  sejumlah kesaing kandiat lainnya akan menjadi kekuatan dan moral yang tinggi, baik untuk si pegawai dan organisasi.Â
Si pegawai yang memiliki kepercayaan diri yang kuat akan berkembang dan bertumbuh secara baik dan professional untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi. Ini akan menjadi asset yang sangat mahal bagi sebuah perusahaan.