"Tidak seorangpun yang naik ke Sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Anak Manusia"Â
Ditengah-tengah suasana mengikuti ritual ibadah Kenaikan Isa Alamasih ke Sorga, seorang sahabat mengirimkan pesan singkat dan mohon pecerahan dengan sebuah pertanyaan melalui media sosial, Â "Bung Yup, bagaimana kalau Yesus Kristus tidak jadi naik ke Sorga?, Apa yang akan terjadikah?".
Ini hanya salah satu contoh pertanyaan yang salah tentang kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, karena sesungguhnya ada begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak orang tentang kehidupan Yesus Kristus yang merupakan tokoh kontroversi bahkan radikal ditengah-tengah masyarakat Yahudi pada zaman itu.
Pertanyaan lain yang mirip dengan itu adalah, "bagaimana kalau Yesus Kristus tidak jadi bangkit dari kubur di hari ketiga?", atau "bagaimana kalau Dia tidak mati?", atau "bagaimana kalau Yesus Kristus itu tidak lahir di bumi?".
Pertanyaan ini menjadi dasar dari iman orang yang percaya dan mengikuti Yesus Kristus sebagai Juru Selamat bagi manusia yang berdosa dan melawan Allah. Kehadiran Yesus Kristus menjadi jalan dan jawaban atas keselamatan hidup yang kekal bagi "Orang Kristen". Sebab, kalau tidak ada jaminan keselamatan hidup yang kekal maka tidak akan ada yang mengikut Dia.
Jadi, Isa Almasih itu naik ke surga bukanlah sebuah peristiwa yang mendadak dan tiba-tiba saja, karena sesungguhnya sudah ada pemberitahuan sebelumnya, baik sebelum Yesus itu lahir, maupun selama dia masih hidup dan bersama-sama dengan murid-muridNya. Nubuatan para Nabi-nabi di Perjanjian Lama telah menginformasikan akan kedatangan Sang Juru Selamat dalam diri Yesus itu sendiri.
 "Tidak seorangpun yang naik ke Sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Anak Manusia" ~ Yohanes 3:13
Inilah perjalanan iman orang percaya kepadaNya, bahwa ada keselamatan hidup yang kekal disediakan. Sehingga tahapan dan prosesi Yesus naik ke surga itu, merupakan pemenuhan akan janji yang sudah dinubuatkan oleh para nabi-nabi besar sebelumnya. Dan dengan demikian, maka iman orang percaya tidak menjadi sia-sia belaka.
Kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Sorga sebagai jaminan jalan hidup iman para pengikutnya. Dan itu terus dirayakan setiap tahun. Untuk terus mrevitalisai kesadaran, kesiagaan dan kesiapan menanti kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Dan ini sudah final, tidak ada lagi pembahasan tentang itu, apalagi mau bertanya lagi "kalau, dan kalau begini dan begitu?".
Bila Anda tidak termasuk orang yang percaya kepada proyek keselamatan hidup yang kekal itu, maka sangat mungkin, Anda akan mengajukan pertanyaan berikutnya, yang bunyinya kurang lebih begini : "Bung, Bagaimana kalau Yesus Kristus tidak akan datang lagi untuk kedua kalinya?". Dan ini pun termasuk pertanyaan yang salah dan salah sama sekali!
Yupiter Gulo, 13 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H