Tips berikut ini sangat cocok digunakan untuk membuat atau menilai defenisi operasional variabel penelitian karena bisa digunakan sebagai pedoman dalam menentukan indikator empirik bagi sebuah variabel penelitian.
Dalam praktek dikenal ada 3 buah pola dalam membuat defenisi operasional penelitian, yaitu Pola I, menekankan  pada kegiatan apa yang perlu dilakukan, Pola II, menekankan bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan Pola III, menekankan pada sifat-sifat statis dari hal yang didefinisikan.
Pola I : Defenisi Pola-1 ini disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi. Perahatikan contih-contoh berikut ini :
- Frustrasi adalah keadaan yang timbul sebagai akibat tercegahnya pencapaian hasil yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai
- Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah tidak makan selama 24 jam
Pola II: Defenisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefiniskan  itu akan beroperasi. Perhatikan contoh-contoh beriku ini :
- Orang cerdas adalah mereka yang tinggi kemampuannya dalam memecahkan persoalan, tinggi kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan bilangan
- Orang lapar adalah mereka yang mulai menyantap makanannya kurang dari satu menit setelah makanan itu dihidangkan dan menghabiskannya dalam waktu kurang dari 10 menit.
Pola III: defenisi yang dibuat berdasrkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya.
- Mahasiswa cerdas adalah mereka yang belajar diperguruan tinggi yang mempunyai ingatan baik, mempunyai perbendaharaan kata yang luas, mempunyai kemampuan berpikri yang baik, dan mempunyai kemampuan hitung yang baik.
- Ekstroversi adalah kecenderungan lebih suka ada dalam kelompok daripada seorang diri.
Dengan tiga pola defenisi variabel diatas, dapat membuat sendiri sebuah defenisi secara bebas sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Tetapi juga dapat dijadikan rujukan dalam menilai defenisi yang sudah ada apakah memenuhi syarat atau tidak.
Mahasiswa yang meneliti untuk membuat sebuah skripsi bisa menggunakan acuan diatas dalam menentukan defenisi variabel yang diguanakan dlam topik penelitiannya. Jangan pernah kutip defenisi yang tidak memenuhi syarat minimal diatas. Bukan saja tidak memberikan hasil yang baik dan benar, tetapi juga menjelaskan bahwa Anda sesungguhnya tidak mengerti apa yang sedang Anda teliti dan kerjakan. Dan akibatnya akan sangat fatal ketika memasuki Sidang Skripsi yang bisa saja ditanyakan oleh para penguji.
Yupiter Gulo, 6 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H