Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

D - O - T, Kitab Sucinya Pencari Kerja

1 April 2021   06:00 Diperbarui: 2 April 2021   01:13 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahapan mencari pekerjaan menjadi "momok" tersendiri bagi banyak orang karena tidak mudah menemukan tempat yang cocok antara keinginan dengan kenyataan, menerima pekerjaan yang sama sekali berbeda dengan pengetahuan maupun kompetensi yang dimiliki. Lalu berpikir, ah, terima saja dulu daripada menganggur, sekedar sebagai batu lonjatan.

Sudah menjadi rahasia publik di negeri ini, bahwa lulus dari sebuah universitas, entah sebagai sarjana, master ataupun doktor, tidak otomatis masuk dalam bidang pekerjaan yang diharapkan. Persaingan yang sangat ketat dan berdarah-darah seringkali melumpuhkan semangat menemukan pekerjaan yang terbaik.

Keadaan yang berbeda sama sekali bila Anda mencari kerja di negara-negara maju, seperti negara-negara di Eropa atau di Amerika Serikat. Kepastian untuk mendapatkan kerja sangat tinggi. Apalagi kalau Anda lulusan universitas  dan hendak bekerja di negara ini juga, peluangnya akan sangat besar untuk tidak menganggur. Disana, derajat maching antara dunia usaha dan industri dengan lembaga pendidikan sangat tinggi dan berjalan searah, karena mereka memiliki apa yang disebut DOT.

D - O - T merupakan instrumen kunci yang menjadi jembatan sehingga dunia kerja di AS bisa menyatu antara dunia usaha dan industri dengan dunia pendidikan, sedemikian rupa sehingga apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri, bisnis dan ekonomi dapat disediakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.

Bagi pencari kerja, DOT yang merupakan s ingkatan dari Dictionary Occupational Titles, menjadi "kitab suci" mereka untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai. Hal yang sama bagi perusahaan dan organisasi yang membutuhkan karyawan yang dibutuhkan, semuanya secara detail sudah ada dalam D-O-T, mulai dari title job, description dan specification dari job.  Bagi employee candidates bisa mengecek job apa yang maching dengan latar belakang dan kompetensi yang dimiliki.

D-O-T sebagai Pengikat Pelaku Dunia Kerja

Permasalahan yang dihadapi dunia pekerjaan di Indonesia sudah pernah dialami juga oleh negara-negara maju seperti Amerika Seriakat. Intinya, harusnya tersediainstrumen yang tepat sehingga ada kecocokan antara kebutuhan dunia usaha dan industri bahkan ekonomi keseluruhan dengan output dari industri pendidikan (perguruan tinggi). Sejauh kedua dunia ini tidak bersatu, maka masalah kesenjangan dalam dunia kerja tidak akan pernah selesai.

Lebih setengah abad yang lalu, pemerintahan melalui departemen tenaga kerjanya AS (DOL), tepatnya 1938 meluncurkan apa yang dikenal kemudian dengan D-O-T, buku yang terbitkan  berisi daftar detail dari setiap pekerjaan yang ada di negara ini. Bahkan di dalamnya memuat sampai 13.000-an jenis pekerjaan yang ada di dalam dunia usaha, industri dan ekonomi negara ini.

Buku DOT telah menjadi referensi yang penggunaannya sangat luas dalam dinamika ekonomi negeri ini hingga sekarang. Tidak saja hanya untuk kepentingan pekerjaan dan pekerja itu sendiri dalam sebuah perusahaan atau organisasi, tetapi DOT ini menjadi rujukan dalam menyelesaikan masalah perselisihan/konflik antara karyawan dengan perusahaan. DOT memiliki legal standing yang jelas dalam dinamika dunia pekerjaan yang terus berubah dan berkembang tanpa bisa dibendung.

Memasuki abad milenial, abad-21, ada pergeseran dalam dunia pekerjaan, ketika didominasi ke arah informasi, layanan-layanan yang jauh dari dunia industry tradisional. Maka DOT pun ikut berubah dan berubah dengan nama baru, yaitu O*NET. Singkatan dari The Occupational Information Network, yang merupakan instrument database pekerjaan baru yang bisa selalu diupdate sesusuia perubahan kebutuhan, dengan menggunakan jaringan internet.

Melalui O*NET ini semua data dan informasi tentang job tersedia bagi yang membutuhkan. Baik untuk mencari pekerjaan, maupun untuk analis, para CEO HR dan pengambil kebijakan dalam dunia Human Resources Management.

DOT dan O*NET, Kitab Sucinya Pencari Kerja

O*NET diluncurkan pada tahun 1998 dan melanjutkan tugas dan tanggungjawab dari DOT yang sudah melayani dunia pekerjaan di AS selama 60-an tahun. Dan siapa saya bisa mengkases  melalui www.occupationalinfo.org.  Penampilannya sudah jauh lebih simple dan terstruktur sesuai perubahan yang terus terjadi.

Melalui O*NET melakukan klasifikasi NET pekerjaan dalam "family job" yang mencapai 1000 kategori besar pekerjaan dengan menggunakan standar klasifikasi pekerjaan (SOC). Artinya satu kelompok family job, akan ada beberapa turunan jenis pekerjaan hingga mencakup karakteristik dasarnya bahwa aspek fungsionalnya menajdi sangat clear. Betul, O*NET sebagai database yang menyediakan informasi dari persyaratan suatu pekerjaan dan atribut yang harus dimiliki oleh pekerja.

Misalnya, diklasifikasikan ada 9 ketegori pekerjaan utama. Dan masing-masing ketegori pekerjaan utama dibagi lagi dalam masing-masing sub hingga pada nama pekerjaan/job yang akan diisi oleh si calon klaryawan. Demikian juga dengan fungsi pekerja mempunyai peringkat dalam pekerjaan itu yang menyentuh aspek data, orangnya dan benda atau peralatannya. Fungsi-fungsi pekerja ini sangat penting karena menunjukkan level kesulitan pekerjaan yang akan dilakukan secara manajerial maupun non manajerial.

Inilah informasi yang harus dimiliki, dikuasai oleh setiap pencari kerja, setiap pekerja kalau hendak mengembangkan diri, kemajuan karir dan bahkan masa depannya melalui pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Sebab, diluar SOC yang ada dalam O*NET, akan menjadi masalah bagi si pencari kerja untuk menemukanpeluangnya. Mengapa? Karena si pemberi kerja (perusahaan/organisasi) telah mencatatkan semua job titles yang dimiliki dan dibutuhkan dalam Data Base O*Net.

Menariknya adalah seseorang yang hendak merencanakan Pendidikan yang akan diambil, harus memahami dunia kerja yang tersedia baginya, dan untuk itu harus membaca database yang ada dalam O*NET itu sendiri. Menjadi rujukan untuk mengambil jurusan atau program studi apa, bahkan sampai pada mata kuliah yang akan diambil, apakah sesuai dengan kebutuhan job titles yang ada dalam database O*NET.

D-O-T dan O*NET, Solusi MBKM

Mencerna habis-habisan apa yang dikerjakan oleh Dapertemen Tenaga Kerja di AS ini dengan kebijakan DOT dan O*NET, harus diakui bahwa sesungguhnya ini menjadi jawaban dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Yaitu dengan memberikan kesempatan sekitar 3 semester, 1,5 tahun, kepada setiap mahasiswa untuk memilih magang di dunia usaha dan industry dan disetarakan dengan sejumlah mata kuliah (SKS) dalam menyelesaikan tingkat kesarjaannya.

TanpaDOT dan O*NET nya Indonesia, maka MBKM tetap saja tidak akan mampu menjembatani kesenjangan yang ada. Di satu sisi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tidak bisa menjamin apakah semua lulusan perguruan tinggi akan dapat diserap oleh pekerjaan yang ada. Disisi lain, para mahasiswa atau pencari kerja, harus mampu mempersiapkan diri dan terutama mengecek dan mencocokan kompetensi yang dimiliki dengan persyaratan job title yang sudah ditetapkan secara nasional dan memiliki legal standing yang kuat sehingga stakeholders memiliki kepatuhah untuk membangun DOT Indonesia.

Tidak mudah apalagi tidak mungkin dalam waktu singkat, tetapi harus mulai diletakkan dasar untuk dikembangkan terus tanpa jedah. Di AS saja sudah dimulai sejak 83 tahun silam dan sudah mengalami evolusi yang terus menerus.

Bila semua memiliki kesadaran yang tinggi tentang dunia pekerjaan ini, dan ada political will yang kuat, maka mimpi Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat 100 tahun RI merdeka bukan isapan jempol!

Yupiter Gulo, 1 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun