Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

D - O - T, Kitab Sucinya Pencari Kerja

1 April 2021   06:00 Diperbarui: 2 April 2021   01:13 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/premium-photo/businesswoman-job-seeker-review-his-resume-coffee-shop-before-send-finding-new_3306145.htm#page=1&query=job%20seeker&position=5

DOT dan O*NET, Kitab Sucinya Pencari Kerja

O*NET diluncurkan pada tahun 1998 dan melanjutkan tugas dan tanggungjawab dari DOT yang sudah melayani dunia pekerjaan di AS selama 60-an tahun. Dan siapa saya bisa mengkases  melalui www.occupationalinfo.org.  Penampilannya sudah jauh lebih simple dan terstruktur sesuai perubahan yang terus terjadi.

Melalui O*NET melakukan klasifikasi NET pekerjaan dalam "family job" yang mencapai 1000 kategori besar pekerjaan dengan menggunakan standar klasifikasi pekerjaan (SOC). Artinya satu kelompok family job, akan ada beberapa turunan jenis pekerjaan hingga mencakup karakteristik dasarnya bahwa aspek fungsionalnya menajdi sangat clear. Betul, O*NET sebagai database yang menyediakan informasi dari persyaratan suatu pekerjaan dan atribut yang harus dimiliki oleh pekerja.

Misalnya, diklasifikasikan ada 9 ketegori pekerjaan utama. Dan masing-masing ketegori pekerjaan utama dibagi lagi dalam masing-masing sub hingga pada nama pekerjaan/job yang akan diisi oleh si calon klaryawan. Demikian juga dengan fungsi pekerja mempunyai peringkat dalam pekerjaan itu yang menyentuh aspek data, orangnya dan benda atau peralatannya. Fungsi-fungsi pekerja ini sangat penting karena menunjukkan level kesulitan pekerjaan yang akan dilakukan secara manajerial maupun non manajerial.

Inilah informasi yang harus dimiliki, dikuasai oleh setiap pencari kerja, setiap pekerja kalau hendak mengembangkan diri, kemajuan karir dan bahkan masa depannya melalui pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Sebab, diluar SOC yang ada dalam O*NET, akan menjadi masalah bagi si pencari kerja untuk menemukanpeluangnya. Mengapa? Karena si pemberi kerja (perusahaan/organisasi) telah mencatatkan semua job titles yang dimiliki dan dibutuhkan dalam Data Base O*Net.

Menariknya adalah seseorang yang hendak merencanakan Pendidikan yang akan diambil, harus memahami dunia kerja yang tersedia baginya, dan untuk itu harus membaca database yang ada dalam O*NET itu sendiri. Menjadi rujukan untuk mengambil jurusan atau program studi apa, bahkan sampai pada mata kuliah yang akan diambil, apakah sesuai dengan kebutuhan job titles yang ada dalam database O*NET.

D-O-T dan O*NET, Solusi MBKM

Mencerna habis-habisan apa yang dikerjakan oleh Dapertemen Tenaga Kerja di AS ini dengan kebijakan DOT dan O*NET, harus diakui bahwa sesungguhnya ini menjadi jawaban dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Yaitu dengan memberikan kesempatan sekitar 3 semester, 1,5 tahun, kepada setiap mahasiswa untuk memilih magang di dunia usaha dan industry dan disetarakan dengan sejumlah mata kuliah (SKS) dalam menyelesaikan tingkat kesarjaannya.

TanpaDOT dan O*NET nya Indonesia, maka MBKM tetap saja tidak akan mampu menjembatani kesenjangan yang ada. Di satu sisi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tidak bisa menjamin apakah semua lulusan perguruan tinggi akan dapat diserap oleh pekerjaan yang ada. Disisi lain, para mahasiswa atau pencari kerja, harus mampu mempersiapkan diri dan terutama mengecek dan mencocokan kompetensi yang dimiliki dengan persyaratan job title yang sudah ditetapkan secara nasional dan memiliki legal standing yang kuat sehingga stakeholders memiliki kepatuhah untuk membangun DOT Indonesia.

Tidak mudah apalagi tidak mungkin dalam waktu singkat, tetapi harus mulai diletakkan dasar untuk dikembangkan terus tanpa jedah. Di AS saja sudah dimulai sejak 83 tahun silam dan sudah mengalami evolusi yang terus menerus.

Bila semua memiliki kesadaran yang tinggi tentang dunia pekerjaan ini, dan ada political will yang kuat, maka mimpi Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat 100 tahun RI merdeka bukan isapan jempol!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun