Inilah hadiah terbesar dari Allah untuk umat manusia, yaitu lahirnya Yesus Kristus sebagai Juru Selamat  manusia. Lihatlah hadiah itu tidak dibungkus begitu saja tetapi tersajikan di palungan dengan kain lampin bersama Maria dan Yusuf ditemanin oleh domba-domba dengan temaran cahaya di malam yang sunyi dan senyap nan dingin.
Inilah kado terbesar yang pernah diberikan Allah kepada manusia. Hadiah yang tidak bisa Anda temukan dimana pun. Apalagi hendak membelinya di sebuah toko. Anda akan kecewa karena tidak akan pernah menemukannya. Karena memang tidak ada yang menjalnya. Inilah hadiah luar biasa istimewa dari Allah sendiri yang tidak dibungkus seperti kado-kado pada umumnya Tetapi hanya dengan kain lampin dan diletakkan di sebuah palungan.
Yesus lahir di tempat yang sangat sederhana, dan mungkin tidak layak bagi seorang putra Allah sendiri. Tetapi kelahirannya membawa perubahan bahkan perombakan besar dalam hidup manusia. Umat manusia yang sudah hancur-hancuran dengan gelimpangan dosa dan pelanggaran titah Allah, lalu diselamatkan dengan kelahiran Yesus di kandang domba yang hina itu.
Kado terbesar dari Allah, sebab ini adalah misi Allah untuk menyelamatkan umatNya. Kelahiran Yesus menjadi bangunan jembatan yang sudah putus antara Allah dengan manusia. Manusia yang tidak berkenan kepada Allah karena beratnya dosa yang diperbuat, kemudian kelahiran Yesus menjadikan manusia berkenan kepada Allah.
Berkenaan kepada Allah berarti manusia berhak mendapatkan pengasihan, kasih setia dari Allah sendiri. Manusia menjadi bebas dari penghukuman dari Allah. Manusia menjadi anak-anak Allah yang berhak mendapatkan "kapling" di dalam kerajaan surga, dimana Allah sendiri berada di sana.
Ini kado terbesar dari Allah, karena "gratis" tanpa bayar apapun untuk mendapatkan keselamatan hidup yang kekal itu. Sebab hidup kekal merupakan harapan dan tujuan setiap umat manusia. Segala dinamika kehidupan umat manusia diarahkan pada tujuan akhir, yaitu kehidupan yang kekal.
Inilah hadiah istimewa, luar biasa, hanya sekali, sangat mahal, tak ternilai secara duniawi. Tetapi Allah memberikan itu kepada manusia yang dikasihi dan disayangiNYA.
"Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya." - Roma 3:24-25
Allah tidak pernah membungkus hadiah yang diberikan kepada umatnya. Hadiah Allah sangat transparant dan tidak memiliki tujuan politik, kecuali untuk menyatakan kasih Nya kepada manusia.
Menjadi berbeda dengan kebiasaan manusia yang selalu membungkus kado atau hadiah yang diberikan. Â Bahkan sangat mungkin hadiahnya memiliki banyak kepentingan si pemberi kado. Ada imbalannya, sehingga sesungguhnya kado itu bukan lagi hadiah tetapi sebuah kepentingan khusus yang terselubung.
Allah sebagai Sang Pemberi hadiah, menjadi ukuran totalitas pengorbana yang diberikan untuk menganugerhkan diriNya sendiri melalui kelahiran putra tunggalNya, yaitu Yesus Kristus.
Aliktab menyaksikan bajhawa Allah sendiri yang mengutus Putra-Nya ke bumi sebagai karunia terbesar yang pernah ada sampai saat ini. Â Dia diutus ke dunia oleh Allah sendiri untuk mati dan menjadikan Anda benar di hadapan Allah.
Pertanyaannya kini adalah apakah umat manusia mau menerima hadiah atau kado istimewa dari Sang Pemberi ini? Jawaban Andalah yang akan menentukan apakah hadiah Allah ini benar-benar nyata adanya atau hanya sebuah ilusi belaka. Mari menjawab dengan iman dan bukan dengan pikiran manusia kita.
Sudahkah Anda menerima hadiah terindah dan terbesar dari Allah di momen Natal ini
Selamat Natal 2020 bagi semua yang merayakan dan hendak menerima hadiah terbesar dari Allah yang tidak dibungkus !
Yupiter Gulo, 25 Dseember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H