Inilah makna keselematan yang menjadi misi utama Allah ketika mengirimkan anakNya dalam diri Yesus Kristus. Keselamatan berarti :
Kesatu, Â kelahiran Yesus untuk menyelamatkan Anda.Â
Harus menyadari dengan benar bahwa Anda tak dapat menyelesaikan semua masalah sendiri. Tanpa Yesus, dipastikan Anda akan terjebak dalam ekspektasi orang lain, harapan semu yang akan menghabiskan hidup Anda. Anda terjebak menjalani hidup yang seturut dengan opini teman-teman sendiri. Kejebak dalam ketergantungan hidup. Sangat mungkin sudah Anda coba untuk berubah, tetapi tidak punya kekuatan yang di perlukan melepaskan diri dari jebakan yang Anda buat sendiri. Untuk itulah Yesus datang  memberi kekuatan buat Anda.
Kedua, Â kelahiran Yesus untuk memulihkan hidup Anda.Â
Tidak ada orang yang mau tersesat hidupnya. Saat sadar tersesat pasti rindu untuk dipulihkan. Pemulihan hidup Anda tidak saja tentang kekuatan tetapi juga tentang  kepercayaan diri, reputasi, kepolosan, dan hubungan Anda dengan Allah mu sendiri. Tetapi masalahnya adalah,  yang bisa melakukan pemulihan itu hanya dalam diri Yesus yang diutus oleh bapakNya, Allah sendiri. Â
Ketiga, kelahiran Yesus untuk menghubungkan Anda kembali.Â
Umumnya, orang mengira Allah akan memarahi mereka apabila mereka kembali kepada-Nya. Ini sikap yang keliru sama sekali. Sadarlah bahwa, Allah tidak marah pada mu atas kesalaha dan dosa-dosamu. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, Allah sangat sayang pada Anda. Sebab intinya adalah cinta Allah sendiri kepada Anda tidak bisa diukur. Yesus lahir di dunia ini pada Natal pertama untuk mendamaikan hidup Anda dengan Allah agar  Anda berharmoni lagi dengan Allah.
Memahami bahwa Natal menjadi kesempatan yang sangat indah dan baik merefleksikan bahwa ditengah kesulitan, masalah dan pergumulan selama setahun ini juga ada begitu banyak kebaikan yang dialami dalam hidup ini. Tetapi, satu hal yang utama untuk direnungkan adalah kabar baik tentang kasih Allah dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Sebab disana akan mengalami penyelamatan, pemulihan dan keterhubungan dengan Allah kembali yang selama ini sudah terputus akibat pelanggaran dan dosa yang diperbuat oleh manusia.
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri"~Efesus 2: 8-9.
Menjadi sangat jelas bahwa merayakan natal bukan pada  hadiah yang mewah berlimpah, pesata makan makan saja, kerlap kerlip lampu dan musik yang meriah, baju baru atau yang lainnya. Natal menjadi kesempatan untuk membaharui komitmen pribadi atas hubungan yang baik dan jelas dengan Allah yang menyelamatkan.
Komitmen yang harus dieksekusi dari waktu ke waktu, hari demi hari. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga, di tempat pekerjaan, dan ditengah-tengah masyarakat dimana saja.