Nampaknya Menteri BUMN Erick Thohir termasuk yang sedang berbunga-bunga hatinya atas pengumuman 6 orang menteri baru oleh Jokowi. Sebab dua di antaranya adalah kawan seperjuangan.Â
Erick memposting sebuah foto lawas pada akun istagramnya pada saat berlangsung pengumuman menteri baru.
Foto yang memperlihatkan 3 sosok laki-laki muda dan seorang wanita itu oleh Erick menambahkan narasi yang berbunyi: "Kayaknya asik nih recreate foto ini bareng Bang Sandi dan Mas Lutfi. Dulu nongkrong bareng, berkarya bareng, sekarang bareng-bareng membantu Pak Jokowi".Â
Dalam hitungan detik, foto jadul tersebut menjadi viral di media sosial termasuk dalam grup WA. Saya sendiri menerima dari hampir semua grup WA yang saya gabung di dalamnya.Â
Pada umumnya semua komentar sangat positif dan bahkan menjadi inspirasi di sejumlah media sosial. Tidak saja karena mereka memiliki latar belakang keluarga dengan status "tajir", tetapi perjalanan karier mereka hingga bersatu dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).Â
Pada dasarnya 3 sekawan ini lebih pas disebut profesional bahkan entrepreneur ketimbang politik. Khususnya Erick yang murni profesional, juga Lutfi. Lutfi memiliki track record yang mumpuni sejak pemerintah SBY hingga menjadi diplomat, baik sebagai dubes di Jepang dan terakhir di negaranya Donald Trump. Aura profesionalitasnya masih sangat kuat dalam menjalankan tupoksinya hingga diangkat sebagai Menteri Perdagangan dalam KIM Jokowi-Ma'ruf.
![antaranews](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/22/989472-720-5fe208ead541df7422591c96.jpg?t=o&v=770)
Hanya saja ketika sudah kecemplung dalam wilayah politik dan sebagai petinggi di rumahnya Gerindra, profesionalitasnya menjadi agak marginal. Perilakunya juga menjadi tidak imbang karena ketidakmampuannya menggunakan topi politik di satu sisi dan topi profesional di sisi lain.Â
![kompas.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/22/6424498711-5fe2095fd541df607d3b84f2.jpg?t=o&v=770)
Pengalaman mereka sejak bersekolah hingga menggarap jaringan bisnis berskala internasional, harusnya tidak perlu diragukan lagi. Apalah Indonesia yang hanya satu negara saja. Mereka memiliki kapasitas untuk membangun jaringan yang hebat bagi kemajuan republik ini.
Mereka tiga sekawan, bertiga akan bareng-bareng membantu Presiden Jokowi, juga membantu negeri ini agar cepat sampai ke tujuan emasnya. Seperti yang selalu diingatkan oleh Jokowi. Kita sedang menuju keemasan Indonesia dan menjadi salah satu negara besar dari sisi kekuatan ekonomi,
Erick tidak muluk-muluk. Bila bareng-bareng semua hal bisa dilakukan dengan sukses. Kalau sendiri-sendiri mana bisa hebat. Jadi harus bareng-bareng.
![twitter.com/erickthohir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/22/rrru3s0e-400x400-5fe209aed541df72056cc0c2.jpg?t=o&v=770)
Target Jokowi untuk tahun 2021 bukan ringan. Tetapi sangat berat. Lihat saja target pertumbuhan ekonomi di angka 5% pada tahun 2021. Kalau tidak bareng-bareng, ya bareng-bareng semua menteri dalam KIM, maka ini hanya mimpi saja. Dengan bareng-bareng, bisa jadi 5% tidak sulit digapai, bahkan bisa saja lebih dari itu.
Yang menyatukan mereka sesungguhnya adalah pergumulan bangsa ini. Pandemi Covid-19 masih terus beranjak ke atas dan ke atas. Ini warning sangat keras yang menghantui pertumbuhan ekonomi. Artinya, bila wabah ini tidak bisa diturunkan, maka target pertumbuhan ekonomi bisa ambyar dan isapan jempol saja.
Jokowi membutuhkan orang-orang kerja keras untuk mengeksekusi programnya. Vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi payung besar mengawal keadaan negeri ini selama tahun 2021.
Dengan harapan yang besar dan kuat, dengan bareng-bareng bersama 3 sekawan Erick, Sandi, dan Lutfi, tidak ada yang mustahil diwujudnyatakan di tanah air beta ini.
Selamat bekerja 3 sekawan. Masyarakat negeri ini menunggu kinerja Anda!
Yupiter Gulo, 22 Desember 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI