Mampukah Pemerintah mencapai patokoan pertumbuhan ekonomi di angka 5% pada tahun 2021? Angka ini menjadi asumsi yang ada dalam RAPBN 2021. Pertanyaan ini menjadi sangat vital karena pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diramalkan akan tetap berada di angka minus, bahkan Bank Dunia meramalkan di angka -2%.
Nah, kalau mau pertumbuhan ekonomi di angka 5%, maka harusnya total pertumbuhan yang akan terjadi ada di angka 5%+2% yaitu 7%. Mungkinkah kah ini tercapai? Sebagai harapan harusnya bisa. Tetapi kalau kelakuan para menteri memble seperti Menteri Sosial dan Menteri Eddy, semua target itu ambyar.
5. Maraknya radikalisme dan terorisme. Alasan ini menjadi pemicu semua aspek lain di negeri ini sedemikian rupa sehingga menjadi kritikan yang sangat strategis tentang tidak mulusnya sistem pengamanan di negeri ini. Kepulangan HRS menjadi pemicu kuci keluarnya semua penyimpangan yang mengarah kepada radikalisme dan terorisme di republik ini.
Walaupun pemerintah memiliki cara dan strategi menghalau ini, tetapi apa yang dirasakan oleh masyarakat dengan ketakutan, kekuatiran, dan ancaman yang sepertinya ada disekitarnya, menjadi pertimbangan bagi KIM memilih orang-orang yang mampu memberikan ketenangan di tengah-tengah masyarakat. Situasi ini menjadi semakin kritis ketika penangan pandemi covid-19 juga meminta perhatian yang jauh lebih serius lagi.
Masih ada 9 hari lagi tersisan di Desember 2020. Apakah Presiden Jokowi akan segera melakukan reschufle KIM? Kita tunggu saja.
YupG, 22 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H