Ada benarnya peribahasa klasik yang berbunyi: "bermain api akan terbakar, dan bermain air akan basah". Perusahaan bermain politik tidak ada larangan sama sekali, tetapi apabila salah berhitung, akibatnya sangat fatal, bahkan perusahaan bisa ambyarr..dan menemui ajalnya.
Mungkin inilah yang dihadapi oleh sebuah perusahaan jasa pengiriman barang, yaitu PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau lebih dikenal dengan JNE, sejak Jumat tanggal 11 Desember 2020, menjadi trendi di wilayah media sosial yang menyoroti sebuah pesan dari akun resmi JNE yang memposting sebuah video, ucapan selamat ulang tahun ke 30 JNE dari seseorang bernama Haikal Hassan.
Ribuan tanggapan negatif dari warganet yang protes dan keberatan atas postingan dari akun resmi JNE itu. Sedemikian kecewa dan marah sehingga mereka memutuskan untuk tidak menggunakan lagi jasa perusahaan ini, walaupun sudah menjadi pelanggan sejak usaha ini mulai berdiri.Â
Laman VOI memberitakan sejumlah nada protes dan kekecewaan pelanggan perusahaan jasa kurir ini melalui media sosial tweeter, antara lain:
Dua kutipan di atas mewakili pelanggan setia dari JNE yang memberikan nada yang sama terhadap postingan di akun JNE. Donny Njoo kecewa karena dia telah menyatu  jadi bagian selama dua dekade perjalanan bisnis JNE. Akan tetapi video ucapan dari Haikal Hassan menjadi penyebab dia memutuskan untuk tak lagi memakai jasa usaha kurir ini. Sedangkan Bang Piet mengungkapkan hal yang sama bahwa sebagai pelanggan lama bisnis ini, karena adanya video Hassan Haikal dia tak mau lagi memakai jasa JNE.
Bisnis dan politik
Antara dunia bisnis dan politik memang ada batasan yang jelas, walaupun sering kali batasan itu sering kabur, bahkan dibuat seperti abu-abu saja. Ya, ada kalanya para politikus masuk dalam bisnis, atau bisnis masuk dalam politik. Namun, mencampuradukan keduanya untuk meraih kepentingan masing-masing tanpa pengelolaan yang jelas, sangat mungkin perusahaan akan berada dalam arena yang sangat sensitif dan membuat jalannya bisnis terganggu atau selalu dalam ketegangan tertentu.
Mengapa Hassan Haikal mendapat protes dari warganet dan atau pelanggan usaha kurir JNE? Jawabannya sederhana saja, karena dia seorang tokoh dalam ormas FPI yang sedang menjadi sorotan dan problem di negeri ini. Terutama ketika kepulangan tokoh sentral FPI yaitu MRS penuh dengan kontroversi yang cenderung membuat "gaduh" ranah politik di republik ini.
Sehingga wilayah pasar atau sisi konsumen apalagi pelanggan setia akan menjadi terganggu ketika ada tokoh yang dianggap pro atau menyetujui eksistensi sebuah kegiatan politik tertentu yang tidak pro kepada ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan sebuah komunitas publik.