Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenali 3 Kunci "Trust" yang Membuat Seorang Pemimpin Jatuh

8 November 2020   16:26 Diperbarui: 9 November 2020   10:04 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin (Sumber: www.shutterstock.com)

Ketiga: Konsistensi
Ini unsur terakhir dari kepercayaan yaitu konsistensi. Sederhananya bahwa konsisten adalah sejauh mana para pemimpin menjalankan apa yang mereka katakan dan melakukan apa yang mereka katakan akan mereka lakukan.

Antara perkataan dengan tindakan tidak ada bedanya, alias sama. Di dalamnya ada kejujuran, dan ada kata integritas. Dalam bahasa praktisnya, tidak ada tipu-tipu, atau tipu sana tipu sini. Artinya pula, janji harus tetap dilaksanakan karena itu yang diingat oleh si pemilih saat menjadi pemimpin.

Ini tentu tidak mudah dilakukan, terutama karena kepentingan "politik" saat proses pemilihan pemimpin sangat kuat. Demi meraih kemenangan, segala janji manis dan janji surgawi diumbar habis-habisan kepada publik tanpa memperhitungkan secara cermat apakah yang dijanjikan mampu dilaksanakan atau tidak.

Sangat mungkin, banyak pemimpin, apakah itu presiden, gubernur, wali kota atau pun bupati tidak dipilih lagi karena mereka hanya "omdo", hanya janji saja, tetapi pelaksanaan nol besar, alias tidak pernah menjadi kenyataan.

Menjadi sangat penting dan menentukan bagi seorang pemimpin untuk mengelola kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan memahami cara implementasi dari perilaku konsistensi ini. Orang-orang menilai seorang pemimpin memiliki kepercayaan yang tinggi jika mereka:

  1. Apakah panutan dan memberikan contoh yang baik.
  2. Jalani pembicaraan.
  3. Hormati komitmen dan tepati janji.
  4. Menindaklanjuti komitmen.
  5. Bersedia melampaui apa yang perlu dilakukan.

Apabila menggunakan 3 unsur utama dalam kepercayaan untuk mencermati perilaku seorang pemimpin, akan bisa diduga arah yang akan dituju oleh si pemimpin itu, yaitu akan terus memimpin karena dipercaya, atau harus berhenti dan jatuh karena tidak lagi dipercaya oleh anggotanya.

Donald Trump sebagai orang nomor satu di AS selama 5 tahun memimpin, sungguh penuh dengan kontroversi dalam segala keputusan dan perilaku yang dipertontonkan. 

Tidak saja bagi warga negera AS yang berjumlah sekitar 350 jutaan orang, tetapi juga bagi seluruh warga dunia yang berjumlah sekitar 7 miliar orang saat ini. 

Terlepas dari semua kontroversi yang perlihatkan sejak terpilih hingga pada masa pendemi Covid-19, kesimpulannya menjadi jelas, Donald Trump sudah kehilangan kepercayaan warga AS dan juga mungkin kepercayaan dunia.

www.usatoday.com
www.usatoday.com
Pada sisi lain, bagaimana dengan Joe Biden? Tidak sulit melacak jejak orang ini, karena dialah yang mendampingi wakil ketika Obama menjadi orang nomor satu di negeri ini. Dan dianggap mampu menjadi pembawa damai bagi warga AS dan mungkin juga untuk warga dunia. 

Biden akan membuktikan kepercayaan ini 5 tahun ke depan. Dan kalau dia mampu mengelola 3 unsur kepercayaan di atas, sangat mungkin dia akan terpilih kembali lima tahun berikut pada tahun 2025. Mari kita menjadi saksi peristiwa politik ini di diunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun