"Konsistensi artinya sejauh mana para pemimpin menjalankan apa yang mereka katakan dan melakukan apa yang mereka katakan akan mereka lakukan"
Kekalahan Donald Trump untuk kembali menjadi presiden negara AS ini dipastikan oleh karena kehilangan kepercayaan dari mayoritas rakyat Amerika, sementara Joe Biden terpilih karena mendapatkan kepercayaan untuk memimpin negeri Paman Sam ini lima tahun ke depan.
Menjadi pemimpin yang benar, baik dan hebat serta sukses itu tidak bisa dengan gaya main-main. Apalagi kalau yang dipimpin itu sebuah negara besar dan berkuasa di jagad raya ini seperti Amerika Serikat. Sebab sesungguhnya Ketika menjadi seorang Presiden yang dipilih dengan sangat demokrasi misalnya, maka di sana ada kepercayaan atau trust yang diberikan oleh para pemilih. Dan karenanya pemimpin terpilih itu harus mampu mengelola kepercayaan yang diberikan oleh rakyatnya.
Ketika Joko Widodo terpilih menjadi presiden Indonesia untuk periode kedua kali, itu artinya Jokowi itu mampu mengelola kepercayaan yang diberikan oleh mayoritas rakyat Indonesia. Sebab, bila dia tidak mampu mengelola trust itu, maka dipastikan akan jatuh dan tidak terpilih pada periode keduanya.
Banyak para pemimpin yang jatuh bahkan ketika periode kepemimpinannya belum tuntas pun hanya karena masyarakat sudah kehilangan kepercayaan, bahkan mungkin rakyatnya sudah muak dan memaksa si pemimpin untuk turun saja.Â
Seperti yang dialami oleh penguasa Orde Baru yang memimpin negeri ini selama 32 tahun tanpa jedah, dan harus mundur karena masyarakat merasa sudah tidak tahan lagi dipimpin olehnya.
Tidak saja untuk menjadi seorang presiden suatu republik, tetapi juga untuk presiden sebuah perusahaan atau direktur dan bahkan manajer dari sebuah organisasi maupun perusahaan.Â
Ketika memimpin dan mampu mengelola kepercayaan anggotanya, dipastikan organisasi itu akan menuai keberhasilan dan kemajuan yang tinggi dan terus menerus.
3 Unsur Kepercayaan
Sangat mungkin unsur kepercayaan sebagai penentu keberhasilan memimpin tidak banyak dimengerti dengan tepat oleh para pemimpin di mana-mana. Dan karenanya, hanya yang sungguh-sungguh menyadari yang bisa mengelola secara efektif dan akan terus dipercaya untuk tetap menjadi pemimpin.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review (HBR)Â mengkonfirmasi hal ini sebagai acuan yang menjelaskan kegagalan banyak pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabanya.Â