Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menantang Peran Strategis "Startups Business" di Tengah Resesi Ekonomi Indonesia

5 Oktober 2020   08:20 Diperbarui: 6 Oktober 2020   03:47 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Startups atau Entrepreneur?

Usaha rintisan atau startups business merupakan terminologi "baru" dalam dunia bisnis, walaupun dalam literatur masih belum ada batasan yang baku secara teknis metodologi tentang istilah ini. Bahkan sejak 10 tahun terakhir ini, terus menjadi diskusi di ranah keilmuan bisnis dan manajemen. 

Ada dua ranah yang ikut memberikan bobot makna terhadap startups business ini. Pertama, selalu dikaitkan dengan usaha baru yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan aplikasi penggunaan internet, atau juga lebih akbrab dengan istilah digital. Sehingga startups selalu diwarnai oleh aplikasi tertentu. 

Sebutkanlah misalnya Tokopedia, Gojek, Grab, Traveloka akan menjadi rujukan ketika publik bicara startups. Walaupun skala bisnis yang baru disebutkan itu, sudah bukan rintisan lagi karena nilai valuasinya sudah sangat besar bahkan telah menggurita.

Sisi kedua yang selalu akrab dengan startups business tetapi jarang dikupas adalah aspek entrepreneur-nya. Pertanyaan sederhananya adalah apakah startups ini termasuk entrepreneur atau tidak? 

Richard Daft dalam buku teksnya Management edisi terakhir ke-12, di salah satu bab-nya di beri judul "Managing Start-Ups and New Ventures", tetapi isi pembahasannya sekitar 80% adalah Entrepreneur dan sisanya adalah tentang New Ventures atau aspek pembiayaan usaha-usaha baru. 

Bahkan pembahasan tentang start-ups business hanya ada di bagian tertentu saja, misalnya kegagalan dalam mengelola startups dan strategi mengelola online business. 

Entrepreneur sendiri telah diterima sebagai sebuah terminologi, bahkan menjadi bidang keilmuan khusus yang dianggap sebagai jawaban atas ketertinggalan pembangunan ekonomi suatu negera. 

Hasil-hasil penelitian memperlihatkan peranan penting dari para entrepreneur yang membawa perubahan positif bagi sutau negara atau masyarakat. Diyakini juga kalau saja ada 10% termasuk entrepreneur bagian populasi suatu negara, maka negara itu akan menjadi sebuah negara maju. 

Lalu, menarik untuk mengajukan pertanyaan begini: ketika resesi ekonomi yang lebih dibutuhkan adalah apakah startups business atau entrepreneur?

Yupiter Gulo, 5 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun