Dan mulai menyentuh satu persatu area pertanahan yang akan dibajaknya untuk bisa menanam tanaman yang sesuai dengan situasi yang ada. Ini bicara bagian realitas kehidupan.
2. Momentum Krisis sebagai Lahan Membajak.
Jokowi memilih kata "bajak" yang sangat smart. Dan sesungguhnya itulah kondisi kita saat ini. Dengan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang anjlok minus 5,32% hendak mengingatkan semua penduduk di negeri ini, bahwa situasi seakan kembali ke lahan pertanian yang harus mempertahakan hidupnya dengan gaya membajak sawah dan ladangnya kalau mau tetap memiliki makanan pada saat musimnya.
Kondisi keterpurukan saat ini, dan mungkin akan menuju akhir tahun 2020, mengingatkan agar semua siap membajak di masing-masing lahan dengan cara yang paling mendasar. Dengan menggunakan kekuatan dan tenaga "kerbau" yang masing-masing dimiliki.Â
Tidak ada kata tidak bisa, karena semua negara di dunia juga sedang mengalami hal yang sama. Dan karenanya, semua harus membajak agak tersedia makanan pada saat situasi krisis maupun resesi itu akan hadir.
Injilah sesungguhnya makna pesan kunci dari Jokowi dengan ajakan "kita membajak momentum krisis". Artinya, bukan menangisi situasi krisis yang ada, apalagi menyalahkan orang lain tetapi mempersiapkan diri untuk menggarap secara seksama. Inilah peluang bagi seluruh rakyat ini untuk bersatu mendapatkan keuntungan.
Persoalan bagaimana cara membajak momentum krisis, itu soal lain yang harus direspons oleh seluruh rakyat bangsa ini. Setiap orang ditantang untuk melawan situasi sulit dan krisis yang terus menyertai dinamika kehidupan. Inovasi dan entrepreneurship spirit setiap orang harus dibangkitkan dan mencapai sinergi tertinggi bagi kemajuan negeri ini.
Kata momentum sungguh sangat jelas dan terang benderang dan memberikan pesan yang sangat kuat bagi siapa saja yang menyadari tentang pergumulan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Sebab momentum tidak selalu hadir dalam bentuk yang sama. Jadi, harusnya tidak boleh terlambat untuk membajak momentum krisis ini. Artinya pula, bila terlambat untuk merespon maka momentum akan habis, hilang dan lewat dengan percuma saja.
3. Semangat Membajak Menggapai Mimpi Indonesia di Usia ke-100Â
Tanpa mimpi yang tegas dan jelas maka sia-sia semua upaya yang dikerjakan. Membajak momentum krisis menuju usia RI ke 100 tahun  dengan kemajuan yang tidak main-main, yaitu RI menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, menjadi Negara Maju.Â