"Sebentar-sebentar minta share-loc mulai pagi, siang hingga sore hari. Bahkan dalam satu hari bisa lima kali share-loc kepada manajer".
Itulah salah satu kalimat dari seorang karyawan sebuah bank yang mengeluh selama Work from Home sejak bulan Maret 2020 merasa tidak nyaman bekerja sepanjang hari. Penyebabnya, ia selalu diminta untuk Shareloc kepada bosnya.
Bahkan ia dibuat kesal dan menjadi tidak produktif lantaran merasa tidak dipercaya oleh bosnya itu bahwa ia sedang bekerja di rumah sepanjang hari. Padahal yang dikerjakannya mempunyai target yang harus dipenuhi sesuai jadual.
Sebagai dampak dari pandemi Covid-19 "memaksa" penerapan WfH bagi sebagian besar karyawan. Lalu, bagaimana menilai kinerja karyawan saat mereka bekerja di rumah?
Ini menjadi persoalan baru yang dihadapi dalam ranah Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya performance management dan performance appraisal.
Harus diakui, tidak mudah untuk mengubah kebiasaan lama yaitu menilai karyawan secara langsung, dilihat oleh mata dan dirasakan langsung.
Walaupun ada begitu banyak metode dan teknik yang tersedia untuk performance appraisal, namun paradigma WfH menjadi kegelisahan tersendiri bagi manajemen.
Lalu, apakah dengan seorang karyawan share location-nya, sudah cukup bagi sang bos untuk menilai kinerja anak buah nya?
Bisakah "Share-Loc" sebagai Ukuran Kinerja?
Share-Loc merupakan singkatan dari kata lengkap yaitu "Share Location"Â yang artinya "bagikan lokasi" atau tunjukan tempat Anda saat ini dimana, melalui fasilitas yang ada di smartphone.