Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dengan Rp 100.000 Anda Bisa Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia

8 Juni 2020   10:45 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:38 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya jumlah investor akan sejalan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang go public atau listed di BEI, dan pada akhirnya akan mendorong market capitalization yang semakin besar dengan rata-rata transaksi yang semakin besar pula.

Data dari Idx per bulan Januari 2020, ada 679 perusahaan yang sedang melantai di bursa efek Indonesia. Data ini terus meningkat dari tahun ketahun. Hanya 397 perusahaan pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 506 perusahaan pada tahun 2014. Sementara market capitalizationnya telah menyentuh angka 9,1 triliun perhari pada bulan januari 2020. Dilihat dari kinerja selama 10 tahun terakhir sebelum pandemi Covid-19, BEI memperlihatkan pertumbuhan kinerja yang terbaik dibandingkan dengan sejumlah bursa efek di dunia.

Data meperlihatkan BEI menyediakan peluang yang sangat besar bagi masyarakat untuk melakukan investasi. Tidak lagi cukup hanya menyimpan dana di bank dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka, tetapi untuk jangka panjang, saham menjadi sebuah pilihan yang terbaik dengan seluruh dinamika yang dimiliki oleh jenis investasi yang dipilih.

Inklusi pasar modal yang sudah mulai diterobos oleh pengelola BEI beberapa tahun yang lalu, tidak cukup lagi hanya oleh pengelola bursa, tetapi hendaknya menjadi gerakan bagi semua masyarakat untuk investasi di saham dengan tag-line "Yuk, Nabung Saham!".

Masyarakat, pelajar dan mahasiswa, serta ibu-ibu rumah tangga harus berani mengambil keputusan untuk melihat masa depan investasi dari sisi "menabung saham". 

Membangun masa depan dari sisi keuangan tidak bisa lagi hanya dengan jangka pendek, apalagi secara instan, tetapi dalam perspeketif jangka panjang. Dan salah satu pilihan yang "menantang" adalah menabung saham.

Bila ini bisa dikerjakan dengan baik, konsisten dan teratur, maka masyarakat akan terhindar dari permainan serta jebakan mematikan dari pelaku-pelaku investasi bodong yang penuh dengan "tipu muslihat" bertabur janji manis penuh wangi hingga janji surga.

Gerakan berinvestasi dengan menabung saham akan menjadi tuntutan kebutuhan bagi kuatnya stabilitas sistem keuangan di negeri ini. Sebagai gerakan tidak cukup hanya pengelola BEI atau OJK saja yang bekerja, tetapi harusnya seluruh lapisan masyarakat.

Sebab fakta kemajuan menunjukkan bahwa pasar modal yang semakin berkembang dan bertumbuh secara luas dan semakin kuat, menjadi indikasi dari kemajuan ekonomi suatu bangsa dan negera.

Bukan dengan yang jutaan rupiah, tetapi cukup dengan uang Rp 100.000 setiap bulan maka Anda sudah ikut menjadi pengawal kokohnya Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia.

Bila tidak percaya, silakan dicoba saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun