Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dengan Rp 100.000 Anda Bisa Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia

8 Juni 2020   10:45 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:38 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang 100 Ribu (Sumber: varminz.com)

Sesungguhnya, angka Rp 100k bukanlah jumlah yang berarti bila dibandingkan dengan hasil dan manfaat yang akan dicapai di masa yang akan datang. 

Amati saja misalnya kebiasaan keluarga-keluarga yang selama ini rajin ke mall, paling tidak sekali dalam seminggu. Artinya 4 kali dalam sebulan. Dan umumnya pasti akan mengeluarkan uang untuk jajan anak-anak, makan bersama keluarga. Nah, kalau saja berani menghemat Rp 100k saja setiap minggu dari anggaran kuliner, maka dalam sebulan mereka bisa menabung saham sekitar Rp 400k.

Dengan asumsi investasi nabung saham minimal Rp 100.000 setiap bulan, dengan saham-saham yang baik dan benar, maka keuntungan yang akan didapatkan sangat banyak. Antara lain nilai investasinya akan bertambah baik dengan naiknya harga saham setiap tahun dan juga mendapatkan pembagian dividen dari perusahaan setiap akhir tahun buku. Nilai-nilai keuntungan ini akan terus berakumulasi tahun demi tahun.

Manfaat lainnya yang bisa dinikmati selain bangga menjadi pemilik dari perusahaan yang sahamnya dimiliki, tetapi juga ikut berpartisipasi menjaga dan memperkokoh stabilitas sistem keuangan yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data yang ada dari BEI, hingga bulan Februari 2020, jumlah investor yang ada di BEI sudah menyentuh angka 2,4 juta akun. Walaupun jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sudah sampai 270 juta, tetapi ada peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Beberapa tahun yang lalu, jumlah akun atau investor di BEI bergerak di sekitar 500k saja, baik lembaga maupun invididual. Kendati dari jumlah itu masih di kuasai oleh investor dari luar negeri. Akan tetapi, sejak tag-line "Yuk, Nabung Saham" dan kemudahan serta murahnya membuka akun saham, maka angka ini terus menaik secara serius.

Fokus BEI bekerja sama dengan perusahaan broker untuk menjadikan kampus sebagai target nampaknya memberikan hasil yang serius pula. Terutama ketika gerakan membuka Galeri Investasi di setiap kampus mendapat tanggapan positif dan aktif dari sebagian besar pengelola kampus di Indonesia. 

Program ini terus menggelora ketika setiap tahun ada kompetisi antar Galeri Investasi dan pemberian Award bagi Galeri Investasi terbaik. Dan terus diikuti oleh berbagai perlombaan investasi oleh mahasiswa di masing-masing kampus di seluruh Indonesia.

Persoalan yang dihadapi tentu saja bukan saja hanya berhenti pada membuka akun saham pada perusahaan broker itu, tetapi melakukan aktifitas investasi, membeli saham, menambah tabungan, membentuk portofolio saham yang di miliki serta melakukan pemantauan secara terus menerus.

Tuntutan Gerakan Nabung Saham 
Memperkuat pasar modal Indonesia menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan memberikan tempat seluas-luasnya bagi partisipasi dan peran aktif setiap masyarakat Indonesia untuk menabung saham. 

Kalau tidak demikian, maka BEI hanya akan menjadi "mainan" dan atau "bulan-bulanannya" para investor asing untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sementara investor lokal hanya "mengekor nan latah saja" dan menikmati sisa-sisanya. Itupun kalau masih ada sisa, sebab yang banyak terjadi adalah "buntung nan lose and lose".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun