Tentu saja persaingan di antara para pemain bisnis aplikasi telekonferen ini akan memberikan keuntungan bagi pelanggan dan pengguna, baik secara gratis maupun secara berbayar. Itu juga sah-sah saja dalam dunia industri global.
Menunggu Janji CEO Zoom, Erick Yuan
Pendiri pemilik dan CEO Zoom, Erick Yuan, yang baru-baru ini dinobatkan oleh Majalah Forbes sebagai salah orang terkaya di dunia, mengakui adanya kelemahan dari Zoom milik nya ini. Dan untuk itu, dia sedang berusaha dan berjuang untuk memperbaiki agar pengguna merasa aman dan nyaman.
Ketika pro dan kontra marak tentang penggunaan zoom ini, Erick Yuan sudah berjanji akan memperbaiki segala kelemahan keamanan dan privasi pengguna Zoom ini dalam waktu 90 hari. Yang berarti pada awal bulan Mei akan segera publik lihat apa yang ditawarkan oleh Zoom kepada pengguna se dunia, seperti di kutip oleh kontan.co.id.
Sementara penyebaran virus corona terus menerus meningkat, bahkan grafiknya semakin menakutkan. Sehingga sulit di duga kapan berhenti pandemi yang sudah sangat merisaukan dunia saat ini.
Itu berarti WFH akan terus berlanjut, Social Distancing akan menjadi pola interaksi sosial, bahkan PSBB akan menjadi sebuah budaya untuk saling menjaga diri demi terhindar dari penyebaran virus atau semacamnya.
Sejauh WFH masih berjalan, maka penggunaan aplikasi meeting semacam Zoom, Skype, Google Meet dan lain-lain akan menjadi pilihan-pilihan bagi publik agar tetap terhubung dengan sesama manusia, sesama kolega kerja, sesama saudara dan melakukan koordinasi dalam tetap bekerja bagi masing-masing organisasi atau perusahaan nya.
Pandemi Covid-19 menjadi trigger munculnya budaya baru di tengah-tengah sosial dan publik. Budaya bekerja secara daring dan segala bentuk pekerjaan yang bisa dilakukan secara daring akan menjadi area terbentuknya budaya baru.