Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas! Memakai Masker Itu Melelahkan dan Bisa Lupa Diri

20 April 2020   18:58 Diperbarui: 22 April 2020   01:36 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hampir dua bulan WFH, Social Distancing dan PSBB dengan mengenakan masker terus menerus, bagaimana rasanya? Nyamankah mengenakan masker setiap hari? Atau mulai merasa jenuh dan "memberontak" dengan memakai masker?

Sangat mungkin apa yang kutip dari Philip Roth diatas benar adanya, Anda dan saya mulai merasa lelah dan jenuh serta bosan, dan ingin secepatnya melepaskan masker ini untuk kembali pada kehidupan normal lagi. Tapi kapan ya akan berakhir wabah virus ini?

Tapi maaf, Roth berbicara masker yang bukan penutup mulut dan hidung menghalau virus corona. Dia menyentuh kebiasaan banyak orang yang memakai "masker lain" untuk menyembunyikan jati diri yang asli dengan maksud dan tujuan tertentu yang memberikan keuntungan bagi diri sendiri.

Hidup yang berpura-pura, mengisi hidup dengan kepalsuan serta hadir dengan kepura-puraan dalam segala hal. Hidup terus dimainkan sebagai peran yang saling timpah menimpah dengan terus mengganti masker atau topeng. Dari satu topeng ke topeng lain, dari satu masker ke masker lainnya.

Memang betul, menggunakan masker akan melelahkan sekali apalagi kalau dipakai dalam jangka waktu yang lama. Bisa jadi akan melumpuhkan sendiri eksistensi jati diri dan pada saatnya mungkin akan hilang dan lupa akan siapa dirinya sebenarnya.

Seorang Pendeta terkenal dari AS bernama Rick Warren mengatakan bahwa apabila Anda memakai masker terlalu lama maka Anda akan lupa siapa diri Anda sesungguhnya. Dan orang yang lupa siapa dirinya sesungguhnya, akan merusak kepribadiannya dalam interaski sosial di tengah masyarakat.

Kehidupan para selebriti merupakan contoh yang sangat baik untuk menjelaskan bagaimana hidup mereka sering dikendalikan oleh peran-peran yang mereka lakoni dalam sebuah cerita film misalnya. 

Saking lamanya memerankan lakon tersebut, maka ketika dia berada dalam dunia realitas sosial, menjadi pribadi yang penuh kepura-puraan.

Tetapi, bila dicermati dengan seksama, banyak juga orang yang hidup dengan sejumlah topeng setiap saat. Apakah itu dengan tujuan baik ataupun dengan tujuan yang negatif.

Masa pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan dua bulan, dan nampaknya tanda-tanda mereda masih belum ada. Karena grafik pertambahan kasus terkonfirmasi terus merambat naik.

Secara global, hari ini 20 April 2020, angka 2,4 juta sebagai kasus terkonfirmasi, dengan 165.775 kasus dinyatakan meninggal, dan 633.391 dinyatakan sembuh. Sementara di Indonesia angka terkonfirmasi sudah berada pada 6.760  kasus, dengan   747 kasus kesembuhan, dan   590 dinyatakan meninggal dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun