Sebelum menjadi booming seperti sekarang ini, pengelola zoom ini menyediakan fasilitas yang dimilikinya ini secara gratis kepada banyak lembaga pendidikan dan lembaga nir laba lainnya. Bahkan, kepada dokter-dokter melayani pasien secara daring.
Pengguna di Indonesia adalah Zoom
Dari sejumlah fakta yang ada menunjukkan bahwa  sekitar 18% dari 200 juta pengguna ada di AS sendiri. Bagaimana dengan di Indonesia? Untuk sementara, Zoom paling banyak digunakan oleh pengguna Indonesia ketimbang aplikasi meeting lainnya.
Hasil analisa yang dilakukan oleh Satqo Analytics memperlihatkan  data pada rentang waktu tanggal 20 -- 26 Maret 2020 pengguna Zoom berada pada angka 257.853 orang dibandingkan dengan aplikasi yang lain. Pada saat yang sama, pengguna Skype 17.115, Hangouts Meet 10,454, Cisco Web Meeting 8.748, dan GoToMeeting sebanyak 977 pengguna saja.
Dalam keadaan sebelumnya, pengguna Skype selalu berada dalam posisi teratas dibandingkan dengan Zoom dan aplikasi yang lain. Misalnya pada minggu terakhir Februari, Skype digunakan sebanyak 60.614, sementara Zoom hanya 8.714 pengguna saj. Memsuki akhir Maret hingga sekarang, nampaknya Zoom masih menjadi favorit bagi pengguna.
Meningkatnya pengguna Zoom ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk menerapkan Social Distancing dengan WFH pada akhir Maret 2020, dan diteruskan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB hingga saat ini. Sehingga hampir semua kampus lockdown, dan kuliah secara daring banyak menggunakan Aplikasi Zoom.
Setelah kuliah secara daring sudah lancar, maka kegiatan lain semacam seminar, workshop, diskusi diantara para akademisi sudah dijalankan secara daring, dan dipastikan masih banyak yang menggunakan aplikasi zoom karena lebih mudah, murah dan hasilnya lebih baik ketimbang aplikasi lainnya.
Pro dan Kontra Penggunaan Zoom
Sesungguhnya, area kelemahan dari sistem aplikasi Zoom bukan baru sekarang dipersoalkan oleh publik. Jauh sebelum munculnya pandemi Covid19, di AS sudah mulai dibahas oleh lembaga terkait, terutama keamanan para pengguna terutama implementasi dari enkripsi Zoom.
Menyangkut aspek keamanan data dan praktek privasi dari Zoom yang masih diragukan. Sehingga dicurigai ada pencurian data pengguna dan menjadi lahan atau komoditi baru untuk diperdagangkan dengan harga yang menarik di pasar-pasar gelap.
Bagian ini menjadi keprihatinan pengguna yang memiliki kerahasiaan yang sangat terjaga. Apalagi bila kebocorn data itu akan menjadi bumerang bagi perusahaan pengguna mendapat serangan dari pesaing-pesaing bisnisnya.
Tidak hanya itu, kelemahan aplikasi zoom ini bisa bocor yang dikenal dengan "Zoombombing", yaitu bisa saja ada orang lain menyusup dan ikut dalam meeting walaupun tidak diundang yang akibatnya bisa mengacaukan forum meeting yang sedang berjalan.
Dengan kelemahan-kelemahan ini, sudah ada beberapa lembaga, perusahaan, pemerintahan, bahkan sekolah-sekolah yang tegas melarang menggunakan aplikasi Zoom. Bahkan di perusahaan Google sendiri melarang semua karyawannya untuk menggunakan aplikasi Zoom dalam device pekerjaan mereka dari perusahaan.