Permintaan Karyawan buat CEO
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan seluruh sistem kehidupan manusia di seluruh dunia. Nyaris tidak ada lagi negara yang bebas dari dari hantaman wabah virus yang menakutkan ini. Sistem ekonomi yang menjadi poros penopang dinamika aktivitas seluruh manusia menjadi tidak berjalan dalam sistem yang benar.
Sebab, ketika masyarakat harus berada di rumah maka sistem produksi, distribusi sebagai basis kegiatan ekonomi menjadi terhenti. Cash flow sebagai darah perusahaan terganggu, dan terancam perusahaan tidak mampu membayar gaji karyawannya.Â
Situasi ini akan semakin memburuk kalau penyebaran virus ini tidak cepat dihentikan, sebab darah perusahaan untuk membayar karyawannya akan terhenti juga.
Pada tataran ini maka kelompok yang paling panik, kuatir dan ketakutan adalah para karyawan karena ketakutakan akan kehilangan pendapatan sebagi sumber utama penopang hidup keluarga. Bahkan tidak hanya itu, di kalangan karyawan yang sangat ditakuti adalah kalau mereka di PHK oleh perusahaan.
Oleh karena itu, sesungguhnya hanya ada dua permintaan karyawan kepada para pimpinan perusahaan saat ini, yaitu satu jangan melakukan PHK, pemutusan hubungan kerja, dan kedua jangan potong gaji karyawan.
Sebuah permintaan yang sangat wajar dan tidak berlebihan dan nampaknya perlu jaminan agar para karyawan ini bisa ikut menjadi pemutus mata rantai penyebaran virus corona dengan tetap di rumah. Kalau tidak, maka karyawan pasti akan tergoda untuk mencari kehidupan lain.
Pertanyaannya apakah CEO atau pimpinan perusahaan mau memenuhi permintaan ini?
CEO Dunia Potong dan Rela Tidak Menerima Gaji
Inilah saatnya para CEO di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil diuji sikap empati dan kesadaran tinggi akan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat umumnya, dan karyawan di perusahaan yang dipimpinnya.
Jack Kelly dalam artikelnya berjudul CEOs Are Cutting Their Own Salaries In Response To The Coronavirus, dalam majalah Forbes Senin 30 Maret 2020 melaporkan gerakan yang luar biasa spontan dari CEO perusahaan raksasa di AS yang bersedia memotong gaji bahkan ada yang rela untuk tidak terima gaji hingga akhir tahun 2020, sebagai tanggapan mereka menghadapi dampak Covid-19.
Tidak hanya itu, mereka juga berjanji dan sedang menggalang tagline "90-day layoff pledge" untuk tidak mem-PHK-kan karyawan mereka hanya karena wabah Covid-19 ini.