Data-data memperlihatkan, seperti dilaporkan oleh The Wall Street Journal bahwa puluhan ribu pekerja akan cuti karena berhenti tiba-tiba dalam perjalanan, sebagai akibat dari coronavirus, yang secara signifikan berdampak pada bisnis hotel.
Altruisme CEO Diuji
Apa yang dilakukan oleh CEO perusahaan besar di AS merupakan salah satu bentuk implementasi sikap altruisme yang dimiliki oleh para pemimpin perusahaan raksasa itu.Â
Dan sesungguhnya, ini menjadi penting untuk membangun kesatuan dan keutuhan publik, kendati terbatas pada karyawan sendiri. Namun bila dilakukan secara masif dan menjadi sebuah gerakan nasional, akan menjadi sumber ketahanan ekonomi suatu negara.
Altruisme itu pada dasarnya adalah sikap yang memperhatikan sesama yang sedang menderita dan perlu pertolongan karena merasa memiliki kemampuan atau sumber daya yang lebih banyak, besar atau berlebihan.
Artinya, para CEO ini yang bergelimpangan dengan kemewahan fasilitas dan gaji yang diterima dari perusahaan, menyadari bagaimana penderitaan yang sedang dialami oleh orang lain, dalam hal ini karyawan, dan menyadari bahwa keberhasilan sebagai CEO itu ditopang oleh seluruh karyawan dalam perusahaan.
Memang harus dicermati, karena altruisme ada juga yang didasarkan pada rasa ego yang berlebihan dari seseorang untuk membantu orang lain dengan arogan. Ini tentu dasar yang tidak baik dan hasilnya tidak kokoh sebagai sarana pemersatu dan membangun kekuatan organisasi.
Jack Kelly menegaskan bahwa walaupun ini awal yang baik, tetapi tidak boleh tertipu dengan berpikir bahwa "macan tutul mengubah tempat mereka". Gaji CEO adalah bagian yang relatif kecil dari keseluruhan kompensasi mereka.
Tidak akan mengejutkan bagi siapa pun jika mereka melepaskan sejumlah uang sekarang dan kemudian, satu atau dua tahun kemudian, mendapatkan imbalan keuangan yang bagus karena mengarahkan perusahaan mereka masing-masing melalui pandemi corona virus.
Klaim bahwa CEO tidak akan mem-PHK pekerja adalah hal yang patut dipuji. Anda harus bertanya-tanya apakah mereka melakukan ini karena takut bahwa karyawan dapat mengambil cuti atau banyak hari sakit jika mereka tertular virus atau merasa bahwa mereka memiliki gejala.
Perusahaan mungkin ingin memastikan bahwa mereka memiliki pekerja yang tersedia jika hal ini terjadi. Juga, akan menarik untuk melihat apakah ada sesuatu yang terkubur jauh di dalam paket stimulus $ 2 triliun yang sangat besar, yang memberikan penghargaan kepada pengusaha yang mempertahankan tingkat karyawan tertentu dan menghindari perampingan.