Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Zero Virus Corona, Mengapa Publik Masih Ragu?

2 Maret 2020   09:56 Diperbarui: 4 Maret 2020   12:20 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto via nasional.kompas.com

Di tengah kepungan dan gempuran wabah virus corona Covid-19 dengan semakin bertambahnya negara yang sudah mengumumkan terpapar virus ini, negeri ini semakin kencang pro dan kontra masuknya virus yang datang dari negeri Tiongkok ini sejak pertengahan  Desember 2019 yang lalu.

Sabtu yang lalu, 29 Februari 2020, Menkopolhukam Mahfud MD dengan sangat tegas dan keras mengingatkan publik bahwa Indonesia ini masih zero virus corona. Tetapi mengapa koq publik tidak percaya penjelasan pemerintah ini. Bahkan malah muncul isu seakan-akan pemerintah berbohong dan menyembunyikan fakta tentang terpaparnya Indonesia dari wabah virus Covid-19 ini.

Dilansir dari sejumlah media daring seperti detik.com menurunkan berita dengan judul "Mahfud MD: Jangan Percaya Hoax, Sampai Hari Ini RI Masih Zero Corona" serta penegasan dari sang menteri.

Di media sosial netizen ramai menuding pemerintah menutupi atau menyembunyikan fakta terkait penyebaran virus Corona (COVID-19). Menko Polhukam Mahfud MD membantah tudingan itu dan memastikan Indonesia masih bebas virus Corona. "Nggak ada (yang menyembunyikan), siapa yang bilang. Media sosial itu ndag bisa dipercaya," kata Mahfud usai menghadiri acara Dialog Kebangsaan dan Launching Buku 'Ulama dan Negara-Bangsa' di Gedung Prof Sunarjo UIN Yogya, Sabtu (29/2/2020).

Ada beberapa alasan utama mengapa masyarakat sepertinya masih ragu atas kesimpulan pemerintah terhadap virus corona ini, yaitu

1. Hingga saat ini oleh WHO mencatat 61 negara yang sudah melaporkan terpapar virus Covid-19, artinya sudah sekitar 30% negara yang ada di muka bumi ini yang sudah terpapar wabah virus baru ini. Dan angka ini terus bertambah setiap hari negara yang melaporkannya. WHO juga mecatat, hingga tanggal 1 Maret 2020 sudah lebih 2970 orang meninggal dunia, dan sekitar 86 529 orang yang terinfeksi dan harus menjalani perawatan. Kendati angka kesembuhan dari yang terinfeksi mencapai sekitar 40.000 orang, juga perlambatan pertambahan jumlah korban dan yang terinfeksi, tetapi tetap saja menjadi kekuatiran dan ketakutan bagi publik.

2.  Sudah ada 6 negara di tetangga Indonesia yang sudah terpapar virus corona ini, termasuk tetangga terdekat seperti Singapura yang sudah naik level peringatan bagi publiknya.

3. Walaupun baru satu orang yang menjadi korban meninggal di Australia, wabah ini telah menimbulkan ketakutan bagi sebagian masyarakat Australia sehingga muncul kepanikan dan melakukan pengamanan keluarga dengan belanja berlebihan. Kompasianer senior Tjipta menuliskan kepanikan itu dalam blog kompasiananya kemarin 1 Maret 2020.

4. Publik Indonesia merasa sangat kuatir karena sesungguhnya sudah banyak kejadian yang menjadi alasan untuk masuknya virus corona ini. Dimulai dari kedatangan ratusan mahasiswa dari Wuhan dan menjalani pembersihan di pulau Natuna selama 14 hari. Kemudian, sejumlah kasus kematian turis, di Bali, di Solo walaupun dilaporkan negatif. Dan sejumlah hal lain, termasuk pemulangan sejumlah awak/penumpang kapal pesiar dari Jepang yang warga Indonesia yang tiba di tanah air 1 Maret 2020 pada pukul 11 malam melalui bandara Kertajati.

5. Kekuatiran ini juga muncul secara serius karena ada sejumlah pemberitaan tentang kurangnya fasilitas pengecekan terhadap sejumlah orang yang dicurigai terpapar virus ini. Hanya karena alasan mahalnya harga dari alat pemeriksaan dimaksud.

6. Publik semakin ragu dan tidak percaya ketika pemerintah belum terinformasi kepada masyarakat seperti apa roadmap langkah-langkah yang ditempuh oleh Indonesia dalam menghadapi virus corona ini. Laman kompas.com hari ini 2 Maret 2020 memberitakan "Pemerintah Diminta Beberkan Langkah Konkret Penanganan Virus Corona"

"Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai pemerintah perlu membeberkan langkah konkret penanganan dan pencegahan mewabahnya virus corona di Tanah Air. "Sekarang kita ingin dengar, apa langkah pemerintah ketika kita terkena penyakit itu, mau ke mana kita, apa yang harus kita lakukan," ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Nampaknya poin terakhir inilah yang menjadi alasan utama mengapa publik masih ragu terhadap penegasan pemerintah bahwa Indonesia zero virus corona. Kalaupun sepakat dengan kesimpulan itu, tetapi harusnya sudah ada penjelasan yang konkrit dan menyeluruh mulai sekarang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah, masyarakat secara sistematis, jelas dan terukur dan terkendali.

Pertanyaan publik adalah apakah kesiapan yang baik dilakukan setelah ada kesimpulan bahwa republik ini sudah terpapar? Kalau ini yang terjadi, pantas saja publik ragu dan terus ragu serta takut dan kuatir wabah!

Semoga tidak !

YupG, 2 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun