Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Pasangan Memaksakan Anda Berbohong

1 Maret 2020   06:27 Diperbarui: 1 Maret 2020   06:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: hellosehat.com

Tetapi pengalaman sederhana dan unik diawal perjalanan rumah tangga saya, mengajakan hal utama pada saya bahwa tidak semua hal perlu disampaikan kepada pasangan. Bukan soal berbohong atau tidak jujur tetapi karena pasangan itu juga memiliki kepribadian yang tidak selalu sama dengan pasangannya.

Saya ingat ada sebuah buku yang saya baca kala itu, judul buku itu adalah "Personality Plus", saya lupa penulisnya siapa. Tetap inti buku ini tidak pernah saya lupa seumur hidup saya, karena pengalaman unik diawal saya berkeluarga.

Si penulis buku yang sangat keren ini menyimpulkan bahwa setiap orang itu unik dengan kepribadian yang nyaris tidak sama dengan orang lain. Pada dua kutub ekstrim ada kepribadian yang keras seperti kerasnya besi, tetapi pada kutub yang lain ada kepribadian orang yang lunak bagaikan kayu empuk. Keduanya sangat berbeda dalam karakter dan perilaku. Besi tidak bisa berubah menjadi kayu, dia tetap keras tetapi besi bisa di poles di asah agar mengkilat, tetapi karakter dasarnya keras tetap saja. Demikian juga kayu bisa dibea ntuk dengan mudah karakter dasarnya lunak dan lembek.

Pesan buku ini sangat powerfull. Kalau memiliki pasangan fahamilah karakter dasarnya dan jangan pernah berusaha mengubahnya, besi menjadi kayu atau kayu menjadi besi, karena itu pekerjaan yang sia-sia saja. Yang bisa dilakukan adalah memolesnya saja agar mengkilat kalau besi, dan agar indah kalau kayu. 

Pesan ini saya terapkan dengan powerfull juga, dan saya berhasil sehingga hubungan dengan pasangan semakin kokoh. Disana akan lahir dan bertumbuh saling penegrtian yang dalam dan luas sedemikian indahnya, walaupun benturan dan konflik serta ketgangan selalu muncul, tetapi itu menjadi energi membuat besi semakin mengkilat tetapi tetap saja keras.

Pola komunikasi apa yang paling efektif dan ideal di lakukan pasangan dalam keluarga sangat tergantung dari kebutuhan pasangan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu adalah memahami kepribadian pasangan secara tepat dan baik. Atas dasar pemahaman kepribadian itulah pola komunikasi bisa di kembangkan.

Putri saya paling kecil memiliki gaya yang sangat berbeda dengan dua orang kakaknya yang juga perempuan. Dan saya sangat mengerti gaya komunikasinya yang saya sebutkan dengan "komunikasi gaya telepati". Sebab, dia tidak suka banyak bicara, selain yang perlu-perlu saja. Bisa jadi dalam banyak waktu kami tidak saling bicara. 

Komunikasi dengan Bijaksana

Berkomunikasi dengan pasangan dan anggota keluarga dengan penuh kebijaksanaan akan menjadi sumber terjadinya damai dan sukacita serta keceriaan dalam keluarga dan bisa diminimalisir terjadinya ketegangan dan konflik.

Berbicara apa adanya, perlu dan dibutuhkan serta tidak perlu terlalu banyak atau terlalu sedikit dengan sikap dan perilaku saling mendukung, melengkapi, berbagi dan saling memiliki.

Hasilnya sangat luar biasa, tetapi tidak bisa instan menemukannya karena harus dilatih terus menerus sepanjang interaksi yang terjadi dalam keluarga sampai maut memisahkan pasangan-pasangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun