Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Pesan Ashraf Sinclair dan BCL untuk Memperkokoh Komunikasi Pasangan

29 Februari 2020   17:53 Diperbarui: 29 Februari 2020   18:20 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Saling mendukung. Inti sari kekuatan pasangan dalam keluarga adalah saling mendukung satu dengan yang lain, dalam segala hal. Baik susah maupun senang. Sebab hakekat pasangan adalah hubungan dan bukan individu masing-masing. Keberadaan setiap pasangan harus di mengerti dalam konteks hubungan sebagai suami dan istri dalam keluarga. Ingat, banyak keluarga gagal karena jiwa pesan ini tidak dimengerti.

5. Keluarga tetap yang utama. Terminologi keluarga itu menjadi sangat sakral dalam konteks pasangan. Dan karenanya setiap pasangan itu terbentuk karena mereka hendak membentuk dan membangun keluarga. Dan karenanya harus saling menomorsatukan keluarga itu sendiri sebagai ladang dan sawah serta kebun persemaian segala bentuk cinta dan kasih bagi anggota keluarga.

6. Tidak ragu-ragu mengumbar kemesraan. Pesan keenam ini sangat bis di mengerti dalam konteks kehidupan pasangan Ashraf dan BCL sebagai pasangan selebriti. Dan sebagai bagian dari positionning brand mereka dalam industri dunia hiburan menjadi penting. Tapi bagi pasangan yang awam, tentu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Tapi pesan pentingnya adalah dalam batas-batas yang wajar dan situasi yang memungkinkan pasangan tidak perlu malu untuk mempertontonkan kemesraan itu sebagai bukti bahwa komunikasi diantara mereka sangat kokoh.

7. Bangga menjadi orangtua. Pesan sangat mendasar karena sebagai pasangan harus memiliki kebanggaan sebagai orangtua dari anak-anak yang Tuhan titipkan dalam keluarga. Pun anak-anak yang lain yang memang hadir dalam kehidupan pasangan itu.

Inilah yang banyak keliru setiap pasangan, ketika anak-anak lahir dan dianggap sebagai beban, bukan sebagai kebanggaan. Sebab, orangtua itu sebuah status yang sangat terhormat, tidak saja ikut memperkokoh status sebagai pasangan suami istri, tetapi juga menjadi arena membimbing anak-anak menjadi orang-orang hebat dimasa depan.

8. Selalu bersyukur. Pasangan BCL dengan Ashraf Sinclair banyak memberikan contoh bagaimana mereka menyatakan syukur atas kehidupan mereka yang berhasil dan menjadi saluran berkah bagi orang-orang lain yang masih sangat berkekurangan. Bersyukur dengan tindakan nyata merupakan pemahaman yang sangat tinggi atas siapa dia dihadapan Tuhan yang maha kuasa. Pesan ini menjadi penting untuk memperkokoh komunikasi pasangan dalam keluarga.

9. Sering habiskan waktu untuk berlibur. Quality time menjadi keharusan bagi keluarga-keluarga yang ada di kota besar seperti Jakarta yang penuh dengan kesibukan setiap hari. Pasangan BCL dan Ashraf betul-betul melakukan ini dengan melakukan libur bersama dengan keluarga dengan sangat teratur.

Bisa dimengerti mengapa mereka selalu tetap tampil prima, semangat dalam setiap penampilan mereka karena memiliki waktu yang berkualitas dengan keluarga.

10. Dipisahkan oleh maut. Pesan terakhir ini menjadi kunci prima bagi kokohnya hubungan sebuah pasangan dalam keluarga. Hanya maut yang memisahkan menjadi perekat bagi kedua pasangan untuk saling memperlengkapi, saling mendukung, saling menuntun karena sesungguhnya tidak orang lain ditengah-tengah mereka berdua.

Ke 10 pesan ini menjadi sangat inspiratif dan powerfull ketika dilakukan dengan kesadaran yang penuh tanpa reserve lagi. Totalitas penerapannya dalam keluarga, akan menjadi sumber energi yang tiada pernah kering dan habis untuk menggapai mimpi bersama. Segala soal dan rintangan bisa dihadapi ketika mereka berdua sungguh-sungguh sangat setia melaksanakan komitmen itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun