Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Inilah 4 Menteri dengan Pernyataan Kontroversial dan Kadar Profesionalisme

23 Februari 2020   10:18 Diperbarui: 23 Februari 2020   16:34 5050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ministry of Education and Culture, Minister Muhadjir Effendy | Source: indonesiaexpat.biz

Namun pernyataan sang Menkuham tetap saja menjadi kontra di tengah-tengah publik, mengingat RUU ini sangat sensitive di sejumlah bagian sedemikian sehingga mendapat tantangan dari masyarakat, khususnya dunia perserikatan tenaga kerja di Indonesia.

Profesionalisme Menteri Ditantang

Harus diakui bahwa dengan sejumlah pernyataan yang disampaikan oleh para Menteri, baik yang ke empat orang yang sudah diulas diatas, maupun para menteri lainnya, akan menjadi cerminan kemampuan kepemimpinan sebagai seorang profesional ketika jabatan itu dipercayakan oleh masayarakat melalui sang Presiden.

Ciri utama dari profesionalisme adalah "ketepatan atau akurasi" dalam hal-hal yang kecil dan bukan dalam hal-hal yang besar. Sebagai cerminan bahwa bidang yang dipercayakan kepadanya betul-betul dikuasai secara benar, luar dan dalam, hal prinsip, teknis dan operasional.

Langkah menteri dan pejabat negara serta pemerintahan memiliki dampak yang luas dalam kehidupan masyarakat. Artinya kalau langkah yang diambil salah maka akan sangat jauh dampaknya hingga ke bawah. 

Dan tentu saja akan memakan biaya besar, waktu yang lama dan tenaga sereta sumber daya yang lain akan menjadi mubazir adanya.

Itu sebabnya, nasehat dan peringatan Presiden Jokowi agar "berhati-hati" dalam memberikan pernyataan sungguh sudah sangat tepat adanya.

Tetapi, kalau sang menteri juga tidak mau berubah dan terus melakukan hal yang serupa, maka itu indikator yang lebih dari cukup untuk segera di "evaluasi" daripada menjadi batu sandungan bagi kemajuan negeri ini!

YupG. 23 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun