Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membaca 6 Pesan Penting Seorang "Predator Seksual" Reynhard Sinaga

8 Januari 2020   10:41 Diperbarui: 12 Januari 2020   14:42 5227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: bbc.com/news/world-asia-51027404

1. Penyimpangan kepribadian dan perilaku. Jelas bahwa Reynhard Sinaga adalah seorang gay yang menyukai sesama jenisnya, sehingga termasuk dalam kelompok LGBT yang tentu saja sangat di larang di Indonesia.

Tetapi, di negara Inggris mereka memiliki kebebasan yang luar biasa untuk mengekspresikan penyimpangan itu. Reynhard sangat beruntung dan menikmati kota Manchaster sebagai surga bagi pelampiasan nafsu gay tersebut. 

Itu bisa dilihat dari keinginannya untuk tetap tinggal menetap di kota Manchaster ini, sambil meneruskan studi dan kehidupannya.

Pesan kunci yang dapat dibaca disini adalah bahwa sesunggungnya setiap orang memiliki potensi penyimpangan kepribadian seperti yang dialami oleh Reynhard ini. Kesaksian dari teman-teman sekolahnya semasa di Indonesia, sama sekali tidak memperlihatkan penyimpangan itu.

Kecuali bahwa dia seorang yang baik, periang bahkan flamboyan. Artinya, potensi penyimpangan kepribadian sangat tergantung dari lingkungan yang dialami setiap hari.

2. Pintar, baik dan rajin ke beribadah bukan jaminan tidak melakukan kejahatan. Reynhard Sinaga diberitakan termasuk anak yang pintar, nampak baik bahkan juga mengikuti ibadah di gereja. Hal ini dibuktikan dengan mampu meraih gelar beberapa gelar akademik master, dan sedang menyelesaikan program doktoralnya.

Pesan kuncinya adalah bahwa tidak semua orang yang mempertontonkan kepintaran, sikap baik dan bahkan beribadah di gedung ibadah menjadi jaminan bahwa orang itu baik adanya sebab di dalam dirinya ada penyimpangan yang terus menguasai hidupnya dari hari ke hari.

3. Keyakinan yang sesat. Nampaknya Reynhard Sinaga memiliki keyakinan yang sangat luar biasa terhadap "penyimpangan" kepribadian yang dimiliki. Bisa disaksikan bagaimana sikapnya selama menjalani persidangan yang sama sekali tidak memperlihatkan rasa bersalah apalagi menyesal.

Karena dia meyakini bahwa yang dilakukan adalah "suka sama suka dan tidak ada paksaan". Pada level ini dia merasa tidak bersalah, walaupun tidak mampu meyakinkan juri dalam sistem pengadilan Inggris sehingga dia tetap di putus bersalah, dan tidak tanggung-tanggung, hukuman seumur hidup.

Yang bisa dibaca sebagai pesan penting bagi siapa saja adalah bahwa seseorang yang memiliki sebuah keyakinan dan dianggap sebagai sebuah kebenaran maka akan menjadi acuan dia dalam bertindak dan berperilaku, termasuk penyimpangan perilaku untuk memuaskan nafsu "seksual yang nampak sepertinya sudah melebihi batas-batas normal".  

Keyakinan semacam ini akan semakin terkonfirmasi ketika dia berada dalam sebuah komunitas yang "gay" yang memang eksis untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun