Anda harus sungguh-sungguh cermat dan berhati-hati, karena jika Anda mencoba untuk meningkatkan rasio klik dan mencapai tolok ukur pemasaran melalui email Anda dengan mengirim volume pesan yang tinggi, itu mungkin menjadi bumerang bagi perusahaan Anda.
Kondisi ini menyebabkan orang menjadi malas dan tidak mau membuka email yang dikirimkan kepadanya. Dan karenanya, pihak penjual gagal mengirim pesan penting tentang produk atau jasanya.
2. Email Anda ditulis dengan buruk atau terlalu panjang
Ada juga hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa hanya sekitar 25% saja email yang dibuka oleh pelanggan yang menerima pesan dari perusahaan.Â
Ini mungkin karena baris subjek isi emailnya, salinan yang ditulis dengan buruk, bahasa yang terlalu rumit atau bahkan visual yang tidak membangkitkan semangat.
Menurut survei, pekerja kantor menggulir email lima jam sehari. Sebagian besar mengatakan bahwa mencapai kotak masuk nol membuat mereka merasa luar biasa dan lega, namun 10 persen juga menyesalkan karena itu "merasa mustahil" untuk dilakukan.
Pesannya jelas. Orang lebih suka membaca email yang menarik, dan mereka menghapus yang membosankan.Â
Beberapa platform email yang lebih canggih seperti Gmail benar-benar memperhatikan kebiasaan orang dan pada akhirnya menempatkan pengirim yang biasanya terhapus ke filter spam.
3. Anda tidak mempersonalisasi email Anda
Jadi apa yang membantu agar email Anda diperhatikan? Jawabannya adalah personalisasi.
Hal ini terutama berlaku untuk generasi milenium, dimana sekitar 46 % di antaranya dalam sejumlah survei mengatakan personalisasi penting bagi mereka.Â
Adalah bijaksana untuk mengirim buletin email dengan penawaran harian, tetapi ada banyak cara untuk mendapatkan kesalahan ini.
Tapi berhati-hati, sebab orang atau pelanggan Anda akan menghapus email dari perusahaan yang salah mengeja namanya atau produk yang direkomendasikan yang tidak relevan dengan kebutuhan si pelanggan.