Di Indonesia pernah terjadi ada pihak tertentu yang menyiarkan bahwa bahan penyedap makanan "tidak halal"; sehingga produsen harus menarik bahan penyedap itu dari pasar, kemudian cepat mengkomunikasikan bahwa bahan tersebut sudah memenuhi sertifikasi halal dari MUI (Silahkan simak buku Manajemen Krisis, Isu, dan Risiko dalam Komunikasi, diterbitkan oleh Campustaka, 2018.)
Keyakinan beragama yang tulus merupakan hak pribadi dan bila dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari banyak manfaatnya, termasuk bagi masyarakat dimana seseorang kuat keyakinan beragamanya. Tidak perlu terjadi konflik antara keyakinan beragama dan berbisnis.
Sebaliknya, berdasarkan keyakinan beragama dengan sungguh-sungguh, berbisnis dijalankan dengan etika tinggi. Etika berbisnis F&B (makanan dan minuman) lebih memastikan proses pembuatan dan penyediaan hasil akhir bagi konsumen: higienis, tidak mengandung bahan yang membahayakan kesehatan.
Jika mengacu pada pelayanan untuk konsumen, yang ilmiahnya disebut sebagai costumer service (sekarang sudah ditingkatkan sebagai costumer relations management), maka gerai kueh yang sudah terkenal di Jakarta Pusat ini, pasti akan lebih mendahulukan konsep costumer relations management -- CRM).
Mengikuti CRM dan dasar beretika bisnis, maka apa yang akan dicetuskan sebagai "suatu inovasi" telah dipikirkan dengan matang. Pertanyaannya apakah mengucapkan "selamat" dengan makna hari dan perayaan yang baik termasuk haram?
Jakarta, 23 November 2019
Terima kasih banyak seniore Ludwig Suparmo kiriman artikel aktualnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H