Oleh karenanya, sangat bisa dimengerti kalau perkembangan dan kemajuan BUMN itu selama ini hanya berjalan di tempat saja. Lihat saja misalnya kasus PT Garuda Indonesia yang laporan keuangannya tahun buku 2018 terjadi penyimpangan hingga 2 triliunan rupiah lebih sebagai akibat dari permainan para auditor dengan bos pengelola Garuda itu.
Dan tentu saja itu dilakukan karena ada kepentingan "koruptif" dalam mengelola perusahaan demi kepentingan sendiri. Dan tidak peduli akan nasib masa depan perusahaan yang dimiliki oleh bangsa ini.
Nampaknya, pintu pembersihan yang sedang dilakukan sang meteri BUMN memang sangat keren. Dipastikan, pembersihan gaya hidup ini akan terus berlanjut dalam seluruh level mulai sekarang. Kalau tidak, sang menteri akan bertindak dengan standar akhlak yang tinggi, integritas yang tinggi dan komitmen yang kuat.
Mari kita mengikuti terus langkah Erick Thohir untuk menyelamatkan aset negara sebesar 8.200 triliunan rupiah ini, sebagai sumber utama dalam membiayai pembangunan negeri ini.
Yupiter Gulo, 20 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H