Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Prinsip Menjadi Penabur Kehidupan yang Sukses

2 November 2019   14:10 Diperbarui: 3 November 2019   09:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah hukum kehidupan yang benar itu bahwa orang menabur pasti akan menuai. Yang tidak menabur tidak berhak menuai. 

Hukum ini juga mampu menjelaskan mengapa terjadi masalah,  konflik dan kekacauan antar sesame itu.  Karena ada orang yang mau menuai tetapi tidak pernah menabur.  Mereka mencuri pada orang yang menabur.  

Akar konflik sosial dapat muncul dari penyimpangan hukum kehidupan itu.  Bila semua orang menjalankan dengan benar dan tepat serta bijaksana hukum Iti,  maka manusia akan berada dalam keadaan yang damai,  Harmonie,  saling menopang karena saling membutuhkan.

Setiap petani tahu apa yang Anda tabur di satu musim makananmu akan Anda menuai di musim berikutnya. Jika Anda menanam di musim semi, maka Anda akan memanennya di musim gugur. Ini hukum yang baku dan tidak boleh dibalik.

Cara Anda merespons seseorang atau suatu situasi saat ini pasti akan memengaruhi masa depan Anda. 

Jika Anda merespons suatu musim kehidupan dengan benar dan Anda melakukan apa yang benar, bahkan ketika Anda enggan melakukannya, itu akan memberi keuntungan yang besar buat Anda di masa depan.

Seorang Rasul  berpesan dengan  penuh hikmat agar  melakukan yang terbaik setiap saat sebagai wujud untuk menabur dan menanam dan pada waktunya kamu akan menuai hasilnya.

"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9). 

Pesan kunci dari Rasul ini sederhana saja, yaitu jangan pernah menyerah, walau hanya dalam satu menit.  Do the best every single moment you have,  and the rest its God!

Untuk membangun semangat tidak menyerah ini,  apa pun musim yang sedang Anda lalui, ketahuilah ada 4 pertanyaan kunci untuk tidak menyerah. 

Empat pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda sendiri yang akan membantu Anda menuai berkat Tuhan di musim berikutnya.

1. Apa yang dapat saya pelajari di musim kehidupan ini?

Ada beberapa hal yang hanya bisa kita pelajari melalui pengalaman. Makanya jangan remehkan pengalaman hidup sendiri sebab disitu ada pesan pesan kehidupan yang sangat jujur dan pernah menipu Anda sendiri.

2. Apa yang dapat saya nikmati di musim kehidupan ini?

Pesan bijaksana berkata "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"

Kita harus menjalani hari-hari yang baik dan hari-hari yang buruk dengan rasa syukur, sebab setiap hari adalah anugerah dari Tuhan.

3. Apa yang paling penting untuk musim ini?

Ini dia sangat vital,  karena tidak mungkin segala sesuatu dapat diraih seketika bersamaan.  Tidak akan terjadi hal demikian,  karena tidak sesuai hukum kehidupan.

Yang benar adalah segala sesuatu pasti ada waktunya. Dan saat waktu itu tiba maka segalanya menjadi indah pada waktu itu. 

Pengkhotbah 3: 1 mengatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." 

Segala sesuatunya ada waktunya, maka Anda tidak boleh memiliki semuanya sekaligus. 

Anda harus mengambil keputusan sulit tentang apa yang benar-benar penting buat Anda di musim yang spesifik dalam kehidupan ini.

4. Bagaimana saya dapat membantu orang lain di musim kehidupan ini?

Pesan spiritualnya mengatakan dengan jelas bahwa Anda tidak ditempatkan di bumi ini hanya untuk hidup seorang diri.

"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya" (Amsal 3:27). 

Tuhan mengaruniai Anda kemampuan, bakat, dan tenaga untuk membantu orang lain.

http://www.gbipasko.com/pages/setia-menabur-dengan-menantikan-sukacita-penuaian/
http://www.gbipasko.com/pages/setia-menabur-dengan-menantikan-sukacita-penuaian/
Dengan merenungkan empat pertanyaan diatas,  dipastikan Anda tidak pernah mengalami kekosongan di dalam perjalanan hidup.  Melainkan mengalir dengan penuh makna,  isi dan memberikan kehidupan bagi diri sendiri,  bagi sesama, bagi dunia ini dan  bagi kehidupan itu sendiri.

Oleh karena itu saling mendorong dan berdoa dalam berlomba melakukan yang terbaik setiap  hari. 

Undanglah Tuhan untuk selalu hadir di dalam hidup Anda agar  hanya Dialah yang mampu melakukannya untuk Anda sesuai musimnya.  


Yupiter Gulo,  2 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun