I.
Kisah tentang Hachiko sangat luar biasa, dan telah menjadi sumber inspirasi yang mampu mengubah banyak orang menjadi lebih baik, lebih hebat, lebih berhasil dan lebih setia dalam menjalani panggilan hidup.
Hachiko menjadi simbol yang mampu menyelesaikan masalah mendasar dalam kehidupan setiap orang. Bahkan yang semula tidak memiliki harapan menjadi berpengharapan sungguh-sungguh. Yang semula tidak ada gairah hidup menjadi penuh semangat yang membara. Yang semula hidup tanpa tujuan memiliki visi dan jelas.
Anjing Hachiko telah mengajarkan manusia bahwa hidup yang penuh makna dan semangat hanya bisa dirasakan ketika hidup yang dijalani itu penuh dan dalam kesetiaan totalitas.
II.
Ada sebuah patung anjing di salah satu sudut di luar stasiun kereta api Shibuya di Tokyo yang bernama Hachiko. Karena kesetiaannya yang sangat luar biasa maka anjing jenis Akita bernama Hachiko ini sangat kenang. Betul, anjing Hachiko sangat sayang dan setia kepada sang tuan, pemilik anjing ini. Sang tuan ini terkenal karena seorang dosen di sebuah universitas yang selalu berangkat dan pulang bekerja melalui stasiun Shibuya ini setiap hari.
Dan anjing Hachiko sangat setia menemani sang tuan berjalan ke stasiun di pagi hari dan setia juga menjemput di sore hari saat sang dosen datang dengan kereta api.
Kisah memilukan dari anjing Hachiko dimulai ketika suatu hari sang tuang tidak kembali ke stasiun kereta api, karena sang dosen ini meninggal di ruang kerjanya.
Akan tetapi sang anjing Hachiko, sepanjang sisa hidupnya selama 9 tahun hingga anjing ini mati, selalu setia datang ke stasiun kereta api yang sama tepat dengan kedatangan kereta api di sore hari. Hari demi hari Hachiko dengan setia datang menunggu kedatangan sang tuan. Tidak peduli cuaca buruk atau baik, sang anjing datang menjemput tuannya yang tidak pernah akan kembali.
Walaupun akhirnya anjing Hachiko mati di tengah cuaca yang sangat dingin ketika dia sedang menanti kedatangan seorang dosen, sang tuan yang diyakini sebagai pemiliknya, tetapi Hachiko telah membawa dampak bagi banyak orang. Hachiko mengajarkan sebuah makna kehidupan yaitu pentingnya kesetiaan sebagai syarat sampai kepada tujuan akhir kehidupan itu.
III.
Tidak bisa dibayangkan, apabila ada seseorang yang tidak memiliki kesetiaan dalam menjalani hidupnya setiap hari, maka tidak pernah akan sampai pada tujuan akhir yang diinginkan.
Hidup yang benar harus dijalani dengan kesetiaan yang sungguh-sungguh hingga sampai pada akhir yang dituju. Kesetiaan membutuhkan pengorbanan, sebab pengorbanan menjadi bagian dasar dalam mencapai tujuan akhir.
Di dalam praktek, bisa disaksikan, begitu banyak orang yang tidak lagi memiliki kesetiaan dalam menjalani hidup. Bahkan apa yang menjadi panggilan kunci dan utama dalam hidupnya, sangat mungkin sudah dilupakan. Hidup seperti ini, hanya akan semakin mengantar perjalanan di luar jalur yang sebenarnya, dan itu pasti hasilnya kesia-siaan belaka.
Apapun yang menjadi panggilan hidupmu, pastikan dirimu, dan yakinkan pikiran dan hatimu, bahwa Anda sedang dalam jalur yang benar dengan kesetiaan 100%.
IV.
Di dalam buku perjanjian baru, Rasul Paulus sangat mengapresiasi dan memuji kesetiaan yang dipertontonkan oleh warga jemaat yang ada di kota Tesalonika atas perjuangan mereka, terkait dengan (i) pekerjaan iman, (ii) usaha dan perjuangan kasih mereka, dan (iii) ketekunan akan pengharapan mereka kepada Tuhan.Â
Keadaan yang dihadapi oleh warga jemaat di kota Tesalonika ini tidak mudah, banyak tantangan berat yang menghadang, terutama mereka harus meninggalkan hidup lama mereka untuk melayani Allah yang hidup dan benar, terutama untuk menantikan kedatangan Sang Juru Selamat kehiduapan mereka.
Kesetiaan mereka diuji akan pengharapan yang sangat besar akan kasih Sang Juru Selamat kehidupan sebagai sumber inspirasi yang memberikan fokus hidup hanya kepada sang juru selamat.
Fokus kepada pengharapan kedatangan Juru Selamat, memberikan kekuatan yang luar biasa buat mereka untuk melupakan semua masalah dan kesulitan hidup yang mendera mereka hari demi hari. Termasuk kesanggupan dan kemauan serta kemampuan mereka untuk bersaksi dan memberitakan kabar baik bagi keselamatan semua orang.
Warga jemaat di Tesalonika seakan mendapatkan sebuah kekuatan, kemampuan bahkan pengetahuan untuk terus bersaksi akan kedatangan Sang Penyelamat, karena mereka sangat setia pada pengharapan dan kasih yang menjadi panggilan hidup percaya dan iman dalam diri mereka.
Darimana sumber kekuatan yang dimiliki itu? Tentu saja dari Tuhan sendiri melalui Roh Kudus yang menemani dan menuntun warga jemaat melakukan perkara-perkara imaniah itu.
V.
Inilah kehidupan yang sesungguhnya, yaitu dijalani dengan penuh kesetiaan pada panggilan yang menuntun dan mamanggil untuk dijalani hingga ajal memanggil. Tidak ada akhir hidup yang benar kecuali panggilan iman yang besar itu.
Bagi orang yang tidak beriman, kematian seekor anjing bernama Hichiko adalah kematian yang sia-sia dan konyol, karena selama 9 tahun menunggu dengan sia-sia sang tuan seorang dosen yang tidak pernah datang karena sudah meninggal.
Bila ini pendapat Anda, maka Anda salah besar menilai makna kesetiaan dalam hidup ini. Sebab, kematian merupakan anomali yang tidak bisa dipungkiri setiap orang untuk melewatinya. Tetapi, mengisi perjalanan hidup dengan penuh makna, sesungguhnya itulah hidup yang sebenarnya.
Jangan pernah abaikan kisah dan cerita perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan tantangan iman dan kepercayaannya, sebab itulah bagian yang menjelaskan siapa sesungguhnya yang sedang Anda tunggu dan nantikan dengan setia hingga ajal menjemput.
Kisah hidup adalah cerita tentang bagaimana Anda menantikan hidup yang kekal dan membagikan kepada dunia ini bagaimana cara menjalaninya seperti yang dilakukan oleh anjing Hachiko.
Yupiter Gulo, 13 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H