Bicara tentang Google, rasanya tidak ada orang yang tidak mengenalnya. Nyaris hampir semua orang dijagad ini kenal dengan nama google. Bahkan komunikasi digital dengan akun internet, mungkin sebagian besar orang memiliki akun email google.Â
Kalaupun tidak memiliki akun google, tetapi pasti terhubung dengan orang lain dengan akun google mereka.
Fakta mempertontonkan bahwa salah organisasi bisnis terbaik di jagad ini masih melekat dengan Google ini. Karena budaya kerja, budaya organisasi serta budaya perusahaan yang dimiliki menjadi sember kekuatan dan kehebatan perusahaan Google ini untuk menguasai pasar yang ada.
Google yang didirikan pada tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin, menjadi sangat kesohor dan menjadi acuan  dengan upaya kolaboratifnya, dan terus dikenal karena budaya perusahaan yang inovatif dan lingkungan kerja.Â
Bayangkan saja, dengan lebih dari 30.000 karyawan, yang dikenal sebagai Googler, perusahaan ini menempati posisi teratas di 100 Perusahaan Terbaik Fortune untuk tempat bekerja, atau dikenal dengan  100 Best Companies to Work For yang diluncurkan setiap tahun.Â
Bahkan hingga tahun 2017, Google telah menjadi yang selalu teratas atau Nomor 1 selama delapan kali.
Dengan penghargaan itu, maka Google menempatkan diri sebagai perusahaan yang paling baik dalam membangun kolaborasi di antara seluruh karyawan yang dimiliki dari waktu ke waktu.Â
Bahkan merupakan  tempat terbaik untuk bekerja dari komunitas karier online bernama Glassdoor, yang hanya bergantung pada input karyawan secara anonim. Google telah membuat daftar ini setiap tahun sejak dimulainya penghargaan pada tahun 2009.
Ini menjadi menarik dan menggelitik dengan pertanyaan, "Bagaimana Google mengelola, mempromosikan kolaborasi dengan sangat baik? Bagaimana mereka mengelola untuk mendapatkan ide-ide terbaik dari Google, dan pelajaran apa yang bisa kita pelajari?"
Paling tidak ada 4 pelajaran yang sangat mahal dari Google sebagai acuan bagi perusahaan yang lain untuk membangun budaya kolaborasi yang kuat dalam organisasinya.