Pada akhirnya, yang dibutuhkan adalah sebuah tekad untuk bertindak atau bekerja tidak biasa-biasa, yang dapat lebih produktif, meninggalkan zona nyaman dengan cara, antara lain:
- Bertekad akan berubah melakukan pekerjaan tidak biasa-biasa saja
- Berlatih jiwa, mental dan tubuh kita agar tidak terbuai dalam zona nyaman
- Siapkan waktu untuk mengambil keputusan
- Percaya Diri melalui tindakan langkah-langkah kecil
- Cetuskan keinginan berubah untuk perbaikan
- Diperlukan revitalisasi dan penguatan karakter sumber daya manusia, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
- Agar bijaksana maka kualitas kehidupan komunitasnya akan semakin baik dan semakin kuat
Jadi, zona nyaman bukan yang harus dicari dan dituju, tetapi zona nyaman itu sesungguhnya sebagai indikator kuat agar seseorang segera siuman, bangkit dan bergerak meninggalkan comfort zone itu sebelum dia akan ketinggalan dan lama-lama akan "mananti" dalam zona nyaman.
Catatan : Artikel ini ditulis dan dikirimkan oleh sahabat baik saya Ludwig Suparmo, seorang profesional - Lead Trainer -- Crisis, Issue, and Risk Management, Compliance Management -- Manajemen TidakStres.
Referensi : (i) Harian Kompas, 3 September, 2019; halaman 13: Tinggalkan Zona Nyaman (ii). Innovation Images - Search.Yahoo.com, (iii). How to Break Out of Your Comfort Zone -- Search.Yahoo.com, (iv). Bunga Rampai  Pengembangan Karakter Bangsa, Acuan Meningkatkan Kualitas SDM.  Penerbit Campustaka -- September, 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI