Kehadiran Prabowo Subianto di arena Kongres ke V PDIP memberikan makna dan warna tersendiri baik dalam dinamika politik nasional dan utamanya bagi tuan rumah pemilik hajatan besar Megawati Sukarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP yang baru saja ditetapkan kembali untuk periode lima tahun kedepan menuju 2024 memimpin PDIP.
Kehadiran Prabowo menjadi menarik dan mempunyai makna dan pesan politik yang signifikan, antara lain :
Satu, hanya Prabowo dan Gerinda yang satu-satu parpol koalisi yang hadir, sementara yang tidak yaitu Demokrat, PKS, PAN dan Partai Berkarya. Â Hendak menjelaskan bahwa Prabowo secara pribadi mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Megawati yang tidak bisa dihalangi dengan kontestasi Pemilu yang baru lewat.
Kedua, kehadiran Prabowo di arean pembukaan kongres kelima PDIP ini, nampak sebagai kelanjutan pertemuan mereka bulan Juli yang lalu yang dikenal dengan "politik nasi goreng megawati". Memberikan pesan yang sangat mendalam bagaimana hubungan antara Mega dan Prabowo yang sesungguhnya sangat dekat dalam dibandingkan dengan Pimpinan Parpol lainnya.
Ketiga, kehadiran Prabowo di tengah-tengah lautan warna merah PDIP, menegaskan tentang lepasnya Prabowo dari kelompok garis keras yang selama kompetisi pemilu berlangsung begitu kuat memperalat Capres 02 ini. Bagian ini dimengerti sebagai concern seorang Prabowo bahwa sesungguhnya, dia tidak seirama dengan pola memaksakan kehendak.
Sandiaga Uno memberikan penjelasan bahwa kehadiran Prabowo memenuhi undangan khusus dari Mega di pembukaan Kongres PDIP, Prabowo seorang yang berjiwa besar dan tidak baperan. Sebab kalau dia baperan pasti tidak akan hadir.
Keempat, kelanjutan politik nasi goreng Megawati menjelaskan agenda politik bersama dalam kontelasi perebutan posisi ketua DPR dan MPR. Kendati Ketua DPR aka nada ditangan PDIP dengan calon kuat Puan Maharani, tetapi posisi ketua MPR yang dimaknai akan ada di Gerindanya Prabowo, menjadi dinamika politik yang menarik dua bulan kedepan.
Kelima, kehadiran Prabowo dalam arena Kongres PDIP, sangat kuat signal akan bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin. Kendati opini ini terus dibantah oleh petinggi Gerinda, tetapi statement closingnya selalu berpulang di tangan Prabowo.
Tetapi, mengapa Prabowo merasa kena pukul banyak sekali selama berada dalam acara pembukaan kongres yang dikemukakannya kepada Megawati ketika pamit pulang? Lalu apa pesan dari Prabowo merasa banyak kena pukul?
Satu, merespons canda politik Megawati ketika berpidato pembukaan yang mengajak Prabowo untuk bertinju pada Pemilu 2024. Ini pesan yang sangat terbuka tentang sinergis yang sangat mungkin terjadi antara Prabowo dengan Megawati menuju 2024.
Bagian ini, Prabowo merasa ditinju oleh Megawati untuk tidak menyerah dan ayo, berkelahi lagi, berkompetisi lagi. Ini seakan mendorong Prabowo untuk ikut Capres pada 2025.