Kendati Prabowo melalui Gerinda bukan pemenang utama dalam Pileg, tetapi harus disadarinya bahwa membangun negeri ini tidak bisa dikerjakan sendiri tetapi harus bergandengan tangan dengan yang lain secara elegan, elok dan berkualitas.
Keempat, sesungguhnya Prabowo merupakan sebuah epicentrum politik di tanah air ini. Dengan perolehan suara 44,5% dalam Pilpres dengan konstituen sekitar 68 jutaan pemilih, itu tidak boleh dianggap remeh temeh. Tetapi juga harus dilihat sebagai sebuah power untuk membawa perubahan yang signifikan bagi masa depan bangsa dan negara ini.
Dengan perolehan kursi sebanyak 78 kursi di dalam DPR RI-2019-2024, artinya sekitar 13,6% suaranya dalam area legislatif tidak boleh diremehkan. Â
Sehingga sebagai pemenang urutan 3 dalam Pileg, setelah PDIP dan Golkar, sesungguhnya Gerinda dibawah kepemimpinan Prabowo mempunyai peran dan sangat strategis ketimbang yang lain, misalnya Partai Demokrat yang hanya berada pada urutan ke dengan jumlah kursi 54 atau setara dengan 9,4%.
Kelima, Megawati yang menjadi komandan kunci dalam PDPI yang juga pengusung utama Jokowi yang memenangkan Pilpres serta menjadi pemenang utama dalam Pileg, membutuhkan Gerinda dalam perebutan dan pengaturan kepemimpinan DPR RI 2019-2024.
Walaupun PDIP memiliki 128 kursi dalam DPR RI, tetapi tentu saja tidak mudah begitu saja untuk menguasai semuanya, kecuali kalau angkanya 51%, boleh saja mengatur dengan sesukanya, sehingga kini dan saat ini Mega harus memastikan bahwa suara Gerinda dalam legislatif bisa bersatu dengan Prabowo.
Dengan kelima alasan di atas, maka sesungguhnya, dari sisi Megawati Sukarno Putri yang mengundang bertemu Prabowo di kediamannya, memiliki hanya satu tujuan dan target agar bisa mulus mengantar Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menjadi ketua DPR 2019-2024.
Walaupun secara politik, karena PDIP menjadi pemenang Pileg dan peraturan dalam MD3 memiliki hak untuk menduduki posisi Ketua DPR RI, bahkan dengan semua koalisi pendukung Jokowi lebih 60an % penguasaan kursi di legislative tetapi Megawati tidak mau ambil risiko besar akan menjadi perebutan dalam menentukan ketua DPR nantinya.
Apabila Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI maka sesungguhnya ini menjadi sebuah sejarah tersendiri bagi Megawawati sebagai penerus generasi dari keluarga Praklamtor besar negeri ini yaitu Soekarno.Â